REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jauhnya realisasi pertumbuhan ekonomi Cina dari ekspektasi sebelumnya diprediksi akan menghantui pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Turunnya harga emas dan komoditas juga menjadi salah satu sentimen negatif yang mendorong IHSG ke zona merah.
Pada perdagangan Senin (15/4), IHSG ditutup melemah 0,86 persen ke level 4.894,59. Diperkirakan IHSG akan kembali melemah sebagai dampak dari kejatuhan tajam Dow Jones dan berbagai sentimen negatif lain.
Tapi pelemahan harga komoditas justru dinilai baik bagi perekonomian Indonesia. Hal ini berarti Indonesia dapat mengurangi tekanan inflasi dan defisit anggaran. "Sehingga penurunan ini dapat menguntungkan saham sektor perbankan, properti, konstruksi, semen, dan konsumer," ujar Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, Selasa (16/4).
Hal serupa juga dikatakan Analis First Asia Capital David Sutyanto. IHSG akan bergerak negatif di sepanjang perdagangan Selasa. Ia menyarankan, untuk menghindari saham-saham sektor komoditas dan saham yang berorientasi ke ekspor.
"Sebaliknya saham dengan pangsa pasar dalam negeri masih layak dikoleksi," kata David. IHSG diperkirakan akan bergerak di level 4.848-4.915.
BUY: MAPI, KLBF, PTPP
BOW: ITMG, BBCA, BSDE, BMRI, SMGR, UNTR, GGRM, ASII, INTP