REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Austindo Nusantara Jaya (ANJ) menganggarkan dana senilai 60 juta dolar untuk modal kerja selama 2013. Wakil Direktur ANJ Istini Tatiek Siddharta mengatakan modal kerja dipakai untuk ekspansi usaha.
“Capex tersebut diperoleh dari kas internal dan dana perolehan penawaran umum saham perdana," kata Istini di Jakarta, Senin (15/4).
Perseroan tidak memaksakan perolehan dana initial public offering (IPO) akan menutupi kebutuhan modal kerja. Perseroan akan melakukan skema pinjaman karena kapasitas utang perseroan masih besar.
Belanja modal yang dianggarkan akan digunakan untuk melakukan sejumlah aksi korporasi, seperti akuisisi potensi lahan seluas 40 ribu hektare (ha) di Papua. Lahan ini rencananya akan dipakai untuk pengembangan usaha produksi tepung sagu. Untuk potensi lahan tersebut perseroan sudah melakukan penandatanganan kesepakatan. Diharapkan kriteria lahan tersebut sesuai dengan kualitas yang diharapkan perseroan.
Dalam waktu tiga tahun ke depan Austindo juga menargetkan penanaman kelapa sawit di lahan seluas 19 ribu ha. Tahun ini penanaman akan dilakukan di atas lahan 5.500 ha. “Harga yang ditawarkan untuk biaya penanaman di Kalimantan Selatan ditawarkan paling rendah seharga 5.000 dolar AS per hektar,” kata Istini.
Selain perkebunan sawit, ANJ juga tengah membangun proyek biogas di Bangka Belitung untuk mendapatkan carbon emission certificate (CEC). Pembangunan ini dilakukan untuk menghasilkan listrik agar dapat dijual kepada PLN Bangka Belitung. Perseroan sudah melakukan penandatanganan perjanjian dengan PLN Belitung. Proyek tersebut nantinya akan menghasilkan tenaga sebesar 1,5 megawatt.
Di akhir 2013 ANJ menargetkan perolehan pendapatan tumbuh 12 persen dari total pendapatan 2012, yaitu 165,9 juta dolar AS.