Ahad 14 Apr 2013 11:04 WIB

Bank Mega Syariah Luncurkan 'Murabahah' Emas

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Djibril Muhammad
Bank Mega Syariah
Bank Mega Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mega Syariah akan segera meluncurkan produk Murabahah emas. Produk cicil emas ini rencananya akan di-launching pada bulan ini.

"Lapangan dan proses sudah siap, tinggal tentukan tanggalnya saja," ujar Direktur Bank Mega Syariah, Eko Sukapti, belum lama ini.

Eko menyebut Murabahah emas menjadi kaki ketiga bagi bisnis pembiayaan Bank Mega Syariah, setelah pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah dan gadai emas.

Untuk 2013, Bank Mega Syariah menargetkan Rp 100 miliar dalam pembiayaan cicil emas. Menurutnya prospek bisnis emas di Indonesia sangat menjanjikan. "Orang Indonesia masih suka emas," kata Eko. 

Di pembiayaan gadai emas, Bank Mega Syariah mampu mencapai outstanding Rp 500 miliar per Desember 2012. Angka tersebut naik signifikan dari Rp 246 miliar pada periode yg sama tahun sebelumnya.

Pada tahun ini Bank Mega Syariah berharap semoga pembiayaan gadai emasnya bisa mencapai dua kali lipat seperti tahun lalu.

Adanya aturan pembatasan gadai emas maksimal Rp 250 juta yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI), tidak berpengaruh signifikan bagi Bank Mega Syariah. Pasalnya sejak awal, Bank Mega Syariah cenderung memberi pembiayaan gadai emas dengan rata-rata Rp 50 juta. "Dari awal bukan nasabah-nasabah besar," ucap Eko.

Saat ini nasabah gadai emas Bank Mega Syariah mencapai 10 ribu orang dan memiliki 65 outlet gadai. Rencananya tahun ini outlet akan ditambah 35 outlet menjadi 100 outlet. "Mayoritas dibuka di Jawa, ada juga di Sumatera dan Kalimantan," ujarnya.

Direktur Utama Bank Mega Syariah, Benny Witjaksono, mengatakan Bank Mega Syariah telah menyampaikan rencana ke BI untuk pindah ke Buku II. "Selambat-lambatnya dua tahun," ucapnya.

Dengan perpindahan buku tersebut, maka modal Bank Syariah harus berada di atas Rp 1 triliun. Pemegang saham, kata Benny, sudah berkomitmen tidak akan dulu mengambil dividen hingga waktu yang belum ditentukan.

Per Desember 2012, modal Bank Mega Syariah mencapai Rp 620 miliar. Setidaknya butuh Rp 380 miliar lagi agar bisa pindah ke Buku II. Benny menyebut jika kinerja 2013 Bank Mega Syariah baik seperti tahun lalu, maka ditargetkan memperoleh laba Rp 180 miliar.

"Kalau dibulatkan menjadi Rp 200 miliar, berarti kekurangan tinggal Rp 180 miliar. Mudah-mudahan bisa didapat tahun depan," ujar Benny. Dengan begitu, Bank Mega Syariah mampu beralih dari Buku I dan Buku II.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement