REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Pertanian mengeluarkan kebijakan mencegah masuknya produk unggas dari Cina sebagai salah satu upaya mencegah masuknya virus Flu Burung H7N9. "Saya sudah menandatangi surat pencegahan unggas dari China masuk ke Indonesia, ini untuk sementara waktu saja," kata Menteri Pertanian (Mentan) Suswono, saat menghadiri Seminar Nasional di Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor, Kamis (11/4).
Menteri mengatakan, impor akan kembali dibuka bila persoalan flu burung di Cina sudah diatasi dan dinyatakan bebas dari virus tersebut. Lebih lanjut menteri mengatakan, Indonesia sudah memiliki standar prosedur dalam penanganan flu burung yang cukup efektif sehingga hal tersebut tidak menjadi kekhawatiran. "Seperti beberapa waktu lalu flu itik yang cukup menggemparkan, ternyata Alhamdulillah, sudah bisa diatasi," kata Mentan.
Adapanya penutupan sementara impor unggas dari Cina, menurut Suswono, tidak akan berpengaruh pada ketersediaan burung di Indonesia. "Tidak terlalu berpengaruh, karena jumlah impor dari Cina terbilang kecil," ujarnya.
Sementara itu, untuk penanganan flu burung di daerah, lanjut Mentan, sudah ada prosedur yang dimiliki masing-masing dinas untuk melakukan pencegahan flu burung. Kasus flu burung kembali mencuat, virus H7N9 menyerang wilayah Cina, sejumlah orang dikabarkan meninggal dunia akibat terjangkit virus yang berasal dari unggas tersebut.