Selasa 09 Apr 2013 19:34 WIB

Pengamat: Pertumbuhan Ekonomi Bisa Picu Konflik

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Heri Ruslan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia ternyata bisa memicu timbulnya konflik. Pengamat ekonomi Hendri Saparini mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia didukung oleh konsumsi kelas menengah yang masih tinggi.

Di sisi lain, geni rasio di Indonesia kini semakin lebar. Geni rasio atau tingkat kesenjangan saat ini sudah mencapai 0,42 persen. Di tahun 2010, jumlah penduduk kelas menengah Indonesia sudah mencapai 130 juta jiwa.

 "Kalau tidak diatasi, ini bisa memacu konflik," ujar Hendri, Selasa (8/4).

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia juga didukung oleh investasi. Namun, Hendri menyayangkan investasi yang tinggi menyebabkan impor juga kian melonjak.

Investasi yang masuk belum didukung oleh industri penjunjang. Alhasil, industri penunjang masih didatangkan dari impor. Hal ini berdampak pada defisit neraca perdagangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement