Selasa 09 Apr 2013 14:53 WIB

Realisasi Impor Daging dan Sapi Rendah

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Djibril Muhammad
Peternakan sapi di Inggris.
Foto: morrisons.co.uk
Peternakan sapi di Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mendesak importir daging untuk segera merealisasikan kuota yang dimiliki. Jika kuota impor pada semester satu tidak terpakai, maka jatah tersebut akan hangus.

Izin digunakan sesuai jadwal pemasukan yang telah diajukan sebelumnya. "Kami sudah menetapkan jadwal pemasukannya, yang tidak terealisasi akan hangus," ujar Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Syukur Iwantoro, di Jakarta, Selasa (9/4).

Pada tahun ini, pemerintah menetapkan kuota impor daging sebesar 80 ribu ton. Jumlah ini terdiri dari daging beku sebanyak 32 ribu ton dan Sapi bakalan hidup sebanyak 267 ribu ekor.

Pada semester pertama, pemerintah mengalokasikan sekitar 70 persen dari alokasi daging beku atau setara 22.400 ton. Lalu sisa alokasi daging beku akan dibagikan pada semester kedua sekitar 9600 ton.

Berdasarkan data Badan Karantina Kementerian Pertanian per 5 April 2013, realisasi impor yang terpakai kurang dari 50 persen. Realisasi impor Sapi bakalan baru mencapai 40,7 persen. Lalu realisasi daging beku sebesar 41,8 persen dari total kuota impor pada semester pertama.

Saat ini realisasi impor daging beku hanya sebanyak 8.538 ton dari jumlah seharusnya sebanyak 22.400 ton. Lalu kuota impor sapi bakalan pada baru mencapai 52 ribu ekor dari jumlah seharusnya 56 ribu ekor. "Realisasinya baru 52 ribu ekor. Masih ada 4 ribu ekor sapi yang belum terealisasi," kata Syukur .

Direktur Eksekutif Asosiasi Feedloter Indonesia (Apfindo), Joni Liano mengatakan realisasi impor sudah dijalankan dengan efektif. Data asosiasi  menunjukkan per tanggal 31 Maret 2013, impor sapi yang telah terealisasi sebanyak 56.592 ekor. Jumlah ini hanya selisih 13 ekor dari kuota yang ditetapkan yaitu 56.605 ekor.

Ia membantah jika realisasi impor sapi dikatakan rendah. Perhitungan realisasi menurutnya dilakukan setiap kuartal. Pada kuartal kedua jumlah impor akan lebih banyak karena bertepatan dengan hari raya keagamaan. "Di kuartal kedua, kuota impor sapi bakalan lebih banyak daripada kuartal pertama," ujarnya.

Feedloter menurutnya akan mengupayakan realisasi impor dengan efektif. Pasalnya kuota yang diberikan tidak banyak. Direktur Operasional PT Great Giant Livestock, Didi Purwanto mengatakan perusahaannya telah menghabiskan jatah kuota untuk triwulan ini sebesar 3.600 ekor.

Kalaupun jumlah tersebut tidak sesuai, hal ini terjadi karena masalah teknis seperti sapi yang stres kemudian mati di jalan.

Berikut data realisasi impor per 5 April 2013 yang bersumber dari Badan Karantina, Kementrian Pertanian

Sapi Total: 70.432 ekor terdiri dari:

Priok: 40.115

Lampung: 19.335

Cilacap: 2.846

Medan: 7.894

Surabaya: 242

Daging Total: 8.538,53 ton terdiri dr:

Priok: 8.181,29 ton

Soeta: 171,6 ton

Batam: 185,66 ton

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement