REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Samsung Electronics Co menghabiskan lebih banyak dana untuk pemasaran demi mengalihkan perhatian pelanggan ke produk-produk pesaingnya. Sepanjang tahun buku 2012 Samsung telah menghabiskan dana sekitar 13 triliun won atau Rp 111 triliun hanya untuk pemasaran. Nilai ini jauh lebih besar bila dibandingkan dana untuk riset dan pengembangan produk, yaitu hanya 1,3 miliar dolar AS atau Rp 12,66 triliun.
Perusahaan Korea Selatan tersebut menghabiskan lebih banyak dana untuk pemasaran produk mobile terbarunya, termasuk smartphone Galaxy S4. Namun pengamat menilai gembar-gembor yang dilakukan Samsung tidak mampu menciptakan sebuah produk yang orisinil seperti yang diciptakan Apple Inc.
"Samsung tertinggal dalam menciptakan kategori baru, seperti Apple menciptakan tab. Kami sedang menunggu hal tersebut terjadi di dalam Samsung," ujar analis di perusahaan riset Singapura Canalys Rachel Lashford, seperti dilansir laman Reuters, Senin (8/4).
Analis memperkirakan Samsung masih akan menghabiskan lebih banyak dana untuk pemasaran tahun ini ketimbang riset dan pengembangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah pelanggannya beralih ke pesaing-pesaingnya, termasuk ke rival abadi, Apple Inc.
Samsung memperkirakan profit perusahaan per kuartal pertama tumbuh 53 persen dan menyentuh Rp 75,06 triliun. "Kami akan terus meningkatkan pengeluaran untuk riset dan manajemen. Sedangkan pengeluaran untuk pemasaran akan disesuaikan dengan kondisi pasar," tulis pernyataan Samsung, akhir pekan lalu.
Pesaingnya, Apple Inc menghabiskan sekitar Rp 32,9 triliun untuk riset dan pengembangan hingga September 2012. Nilai ini meningkat tajam sejak 2006 yang hanya sebesar Rp 6,93 triliun.
Memang nilai ini masih jauh dari yang dihabiskan Samsung. Samsung telah menjaring 25 ribu tenaga kerja untuk riset dan pengembangan. "Saya pikir mereka sedang menyiapkan satu produk menarik," kata analis RBS Lee Do-hoon.