Kamis 04 Apr 2013 10:48 WIB

Saudi Keluar dari Penerbit Likuiditas Syariah Internasional

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: A.Syalaby Ichsan
Logo IILM
Foto: globalarabnetwork
Logo IILM

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Arab Saudi memutuskan keluar dari keanggotaan Perusahaan Manajemen Likuiditas Islam Internasional atau International Islamic Liquidity Management (IILM) Corp.

Padahal, IILM saat ini sedang mempersiapkan penerbitan sukuk pertamanya yang sempat tertunda sejak 2010. IILM tidak memberikan alasan kenapa Arab Saudi memisahkan diri. Saham yang semula milik Arab Saudi pun akhirnya dibeli oleh Bank Sentral Qatar dan Bank Sentral Malaysia. 

 

Peluncuran sukuk pertama IILM telah ditunda dua kali. Pasalnya IILM menghadapi tantangan besar untuk memastikan kepatuhan hukum di 12 negara anggotanya yang tersebar di Asia dan Timur Tengah. Kemungkinan nilai sukuk berkisar antara 300 juta Dollar AS hingga 500 juta Dollar AS.

Gubernur Bank Negara Malaysia Zeti Akhtar Azis mengatakan pada akhir Maret lalu, sukuk IILM sudah dalam proses tahap akhir. IILM yang bermarkas di Kuala Lumpur juga menerbitkan sukuk jangka pendek untuk membantu bank syariah mengelola likuiditas.

IILM adalah sebuah lembaga internasional yang ditetapkan bank sentral, otoritas moneter dan organisasi multilateral untuk membuat dan menerbitkan instrumen syariah compliant jangka pendek.

Instrumen keuangan ini ditujukan untuk memfasilitasi efektifitas manajemen likuiditas Islam lintas perbatasan. IILM ingin meningkatkan arus investasi lintas perbatasan, hubungan internasional dan stabilitas keuangan.

Anggota IILM termasuk otoritas moneter di Indonesia, Iran, Kuwait, Luksemburg, Malaysia, Mauritius, Nigeria, Qatar, Sudan, Turki dan Uni Emirat Arab, Islamic Development Bank (IDB) dan Perusahaan Pengembangan Sektor Islam.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement