Selasa 26 Mar 2013 07:39 WIB

MTI: Rakyat Kecil Harus Meniknati Tiket Kereta Murah

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Karta Raharja Ucu
 Sejumlah Penumpang menunggu KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai,Jakarta,Senin (7/1). (Republika/Adhi Wicaksono)
Sejumlah Penumpang menunggu KRL Commuter Line di Stasiun Manggarai,Jakarta,Senin (7/1). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kereta Rel Listrik (KRL) dan kereta api diharapkan menjadi pilihan transportasi yang murah bagi masyarakat.

Pemerhati transportasi dari Masyarakat Transporrasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan pemerintah tetap harus memberikan subsidi bagi masyarakat menengah ke bawah agar bisa menikmati transportasi murah meriah yaitu kereta api.

Namun, bukan berarti kereta ekonomi tidak dihapuskan. Menurutnya, subsidi pemerintah lebih tepat diberikan langsung kepada penumpang kereta, bukan membedakan antara kereta subsidi dan nonsubsidi.

Jika subsidi diberikan untuk kereta, menurutnya akan rawan penyimpangan. Sebab kenyataannya kereta ekonomi masih kerap digunakan orang mampu.

"Yang disubsidi penumpangnya, bukan keretanya," ujar Djoko, kepada ROL, Selasa (26/3).

Ia sepakat jika kereta ekonomi nantinya dihapuskan atau diremajakan. Dengan begitu, semua kereta akan memiliki fasilitas yang sama. Namun, pemerintah harus mendata masyarakat menengah ke bawah pengguna kereta agar tetap bisa menggunakan jasa transportasi itu dengan murah.

Selanjutnya, pengguna kereta yang umumnya para pekerja ini diberikan kartu khusus sehingga bisa membeli tiket dengan harga yang lebih murah. Kartu itu, bisa digunakan di hari kerja dan jam-jam tertentu. Khusus hari libur, kartu itu tidak boleh berlaku.

"Sama seperti program BLT (Bantuan Langsung Tunai), nanti tugas pemerintah mendata pengguna kereta dan mengevaluasi," ujarnya.

Ia meminta pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak lepas tangan terhadap persoalan kereta. Selama ini, PT KAI dikenal sebagai penyedia transportasi yang murah bagi rakyat. Ia berpendapat ironis jika rakyat kecil harus membeli tiket kereta dengan harga yang murah, sementara BBM bersubsidi umumnya dinikmati orang kaya.

Ratusan penumpang kereta berunjuk rasa di stasiun Bekasi, Senin (25/3). Mereka melakukan orasi dengan memblokir rel-rel kereta menolak penghapusan kereta ekonomi. Selain itu mereka juga meminta agar setiap kenaikan tarif kereta api harus dikomunikasikan kepada warga pengurus di seluruh Jabodetabek.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement