REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk pertama kalinya Bank Jabar (BJB) berhasil bisa menembus laba bersih di atas satu triliun rupiah. Yakni, sebesar Rp 1,19 triliun. Direktur Utama BJB, Bien Subiantoro menjelaskan, laba yang diperoleh pada 2012 meningkat sebesar 24 persen dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya.
"Ini, tahun pertama kami menembus laba satu triliun. Deviden yang akan dibagikan sebesar Rp 663,8 miliar. Kenaikannya, 12 persen dibandingkan tahun lalu," ujar Bien usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan, Senin (22/3).
Bien menjelaskan, pemegang saham yang akan memperoleh deviden paling besar adalah Pemprov Jabar. Tadinya, ditargetkan deviden pada 2012 akan diberikan sebesar Rp 223 miliar. Namun, realisasinya Pemprov Jabar pada 2012 akan memperoleh deviden sebesar Rp 254 miliar. Sementara, Provinsi Banten akan memperoleh deviden Rp 35,6 miliar. Kemudian kabupaten/kota akan memperoleh deviden sesuai porsi kepemilikan sahamnya di BJB.
Menurut Bien, total aset yang dimiliki BJB saat ini sebesar Rp 70,8 triliun. Aset ini, meningkat sebesar 30,1 persen dari 2011. Sementara dana pihak ketiga mencapai Rp 50,6 triliun atau meningkat sebesar 29,6 persen. Begitu juga dari sisi kredit, Bank BJB mencatat pertumbuhan sebesar 31 persen, yakni sebesar Rp 35,4 triliun. "Aset kami capai Rp 70,8 triliun sebenarnya bisa membuka cabang di luar negeri," katanya.
Bien mengatakan, BJB masih memiliki kesempatan besar untuk membuka cabang di Asia. Meski pun ketentuan Bank Indonesia memungkinan, untuk membuka cabang di luar negeri dinilai cukup sulit. "Jadi, kami akan memperluas jaringan di Banten dan Jabar baik KCP (kantor cabang pembantu) atau warung BJB diperbanyak".
Menurut Bien, pertumbuhan tersebut mencerminkan meningkatnya aktivitas bisnis BJB. Baik di bidang penyaluran kredit mau pun penghimpunan dana yang mendorong naiknya tingkat profitabilitas BJB. Posisi return on asset (ROA), berada pada posisi 1,9 persen. Sedangkan return on equity (ROE) sebesar 21,3 persen.