Ahad 24 Mar 2013 16:26 WIB

Petani Diminta Tidak Petik Cabai Rawit Hijau

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Petani Cabai (ilustrasi)
Foto: informasi-budidaya.blogspot.com
Petani Cabai (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) meminta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) memberikan penyuluhan kepada petani cabai agar menunda memetik cabai rawit yang masih hijau. Cabai rawit yang telah berwarna merah memiliki harga yang jauh lebih baik dibandingkan cabai rawit hijau.

"Ini akan membuat pasokan cabai rawit merah menjadi bertambah sehingga harga akan kembali normal," ujar Direktur Jendral Hortikultura Kementan, Hasanuddin Ibrahim, Ahad (24/3).

Secara keseluruhan, produksi cabai selama 2013 mengalami kenaikan sebesar 2-3 persen. Kenaikan harga cabai rawit merupakan fenomena jangka sangat pendek. Konsumsi cabai rawit merah hanya 10 persen dari total konsumsi cabai yang mencapai 1,2 hingga 1,3 juta ton per tahun.

Jenis cabai yang konsumsinya besar yaitu cabai keriting dan cabai besar. Kedua jenis cabai tersebut mencakup 70 persen konsumsi dan harganya cenderung stabil. Konsumen diminta untuk tidak panik karena konsumsi cabai terbesar tidak mengalami kenaikan.

Kementan tengah melakukan serangkaian kegiatan guna meningkatkan produksi cabai. Para ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dilibatkan untuk mengoptimalisasikan pekarangan untuk bertanam cabai. Penangkar benih-benih cabai yang tahan genangan pun telah dikembangkan.

Kementan juga menyediakan percontohkan skala luas teknologi bertanam cabai di musim hujan seperti shading net, drainase lebih dalam, plastik UV. "Kami juga menyuluh masyarakat untuk menggunakan cabai kering dalam kuliner-kuliner yang memungkinkan. Misalnya, plecing ayam NTB bisa memakai cabai besar dan keriting yang dikeringkan sehingga tahan simpan," ujar Hasanudin kepada ROL.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement