REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Seribu kontainer bawang putih dikatakan sedang dalam perjalanan menuju Indonesia. Durasi waktu yang dibutuhkan untuk mengimpor bawang putih dari Cina selama 20 hari.
Pasokan bawang putih impor ini diperkirakan akan memenuhi pasar sekitar pertengahan April. Apalagi belum semua kontainer berisi bawang putih keluar dari pelabuhan Tanjung Perak."Saya dengar importir sudah melakukan pemesanan 1000 kontainer, yang akan diguyur di pasar," ujar Manager Komersial PT Lika Dayatama, Yusuf Taufik, Jumat (22/3).
PT Lika Dayatama termasuk dalam 11 importir yang diduga melakukan kartel bawang putih oleh Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU). Pemanggilan oleh KPPU telah diterima sejak Rabu (20/3). Namun Taufik belum mengetahui alasan pasti mengapa KPPU melakukan pemanggilan terhadap perusahaannya.
Dalam satu bulan, PT Lika Dayatama mengimpor sebanyak 1000-2000 ton. Namun sejak diberlakukan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH), perusahaan importir ini hanya mendapatkan jatah kuota sebanyak 620 ton setara 22 kontainer. Jumlah ini untuk memenuhi kebutuhan selama 6 bulan. "Kita tidak bisa mencukupi persediaan untuk pelanggan," ujar Taufik.
Produk pesanan PT Lika Dayatama termasuk yang masih tertahan di Tanjung Perak, Surabaya. Saat ini menurut Taufik belum satu pun dari 25 kontainer milik perusahaannya yang keluar dari pelabuhan. Satu kontainer berisi bawang putih sebanyak 28 ton.
Pihaknya mengajukan permohonan RIPH sejak tanggal 14 Januari 2013. Sambil menunggu RIPH terbit, dilakukan pemesanan barang dari Cina, dengan asumsi RIPH akan terbit dalam waktu dua minggu. Namun RIPH ternyata baru diterbitkan tanggal 4 Maret 2013. "Kalau sesuai proses, setelah pengajuan RIPH, pasti dijawab dalam 2 minggu," ujar importir yang telah beroperasi sejak 2003.
Menurut dia, segala persyaratan terkait RIPH bisa dipenuhi oleh importir. Namun RIPH yang terlambat keluar membuat pasokan nasional tidak mencukupi. Bawang putih pun bukan komidiatas yang awet untuk disimpan dalam kontainer. " Lewat tiga hari susutnya bisa 10 persen," ujar Taufik.