Rabu 20 Mar 2013 10:21 WIB

PP Bukukan Laba Bersih Rp 309,68 Miliar

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Nidia Zuraya
Pembangunan infrastruktur, ilustrasi
Pembangunan infrastruktur, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -  PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP) mencatat kenaikan laba di 2012. BUMN itu membukukan laba bersih sebesar Rp 309,68 miliar atau meningkat 29 persen dibandingkan perolehan laba bersih 2011 lalu sebesar Rp 240,22 miliar.

Direktur Utama PT PP Bambang Triwibowo menjelaskan kenaikan ditopang perolehan kontrak baru yang berimplikasi pada peningkatan pendapatan. "Perseroan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 8 triliun atau naik  28,44 persen  dibandingkan pendapatan sebelumnya Rp 6,23 triliun," katanya, Rabu (20/3).

Selain dari jasa konstruksi, pendapatan usaha tahun 2012 ini juga dihasilkan dari engineering procurement dan construction (EPC) sebesar Rp 1,3 triliun. Selain itu, ada pula realty sebesar Rp 56 miliar dan properti sebesar Rp 62 miliar.

Pencapaian order book 2012 sebesar Rp 27,6 triliun. Komposisi kontrak baru sebesar Rp 19,4 triliun sedangkan kontrak carry over 2011 sebesar Rp 8,2 triliun.

Kontrak baru diantaranya dengan PT Pelindo II dalam pembangunan pelabuhan New Tanjung Priok Kalibaru. Total proyek diperkirakan mencapai Rp 8,2 trilliun.

Ada pula proyek tujuh bandar udara baru di Bandara Kualanamu Medan, Sutan Taha Jambi. Lalu Samarinda, Tarakan, Pontianak, Balikpapan, Ngurah Rai Bali.

Sementara di Februari 2012, PT PP mencatat kontrak baru sebesar Rp 2,36 triliun. "Perolehan kontrak baru didominasi oleh  sektor konstruksi," katanya.

Diantaranya pembangunan High Rise Buidling seperti JW Marriot Hotel, Uluwatu Hotel dan Tunjungan Plaza V Surabaya, Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta Cengakreng. Selain itu PT PP juga bakal membangun rel kereta api di daerah Sumatra Selatan milik PT KAI dengan nilai kontrak sebesar Rp 210 milliar.

Perolehan ini sekitar 12 persen dari target kontrak baru sebesar Rp 19,7 triliun "Oktober, PT PP menargetkan order book tahun 2013 sebesar  Rp 35 triliun atau meningkat 28 persen dari 2012," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement