REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) tahun ini membidik penyaluran Kredit Purna Bhakti (KPB) yang ditujukan untuk pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) hingga Rp 2 triliun sepanjang 2013. Salah satu cara mencapai target tersebut BJB menggandeng PT Taspen (Persero) untuk mencapai pertumbuhan KPB hingga 233 persen tahun ini.
"BJB memiliki potensi besar menyalurkan kredit pensiunan," kata Direktur Utama BJB, Bien Subiantoro di Jakarta, Selasa (19/3).
Dalam kerja sama ini, BJB berperan sebagau bank mitra bayar yang menyalurkan pembayaran uang pensiunan kelolaan Taspen. Pembayaran uang pensiunan ini dilakukan melalui tabungan khusus pensiunan yang dibayarkan secara online di seluruh kantor cabang BJB.
Hingga akhir tahun lalu, nilai KPB BJB mencapai Rp 600 miliar. Sedangkan jumlah pensiunan yang dibayarkan untuk tahun ini mencapai 34.540 orang. Bien mengatakan sebanyak 80 persen dari pensiunan ini bisa menjadi nasabah KPB BJB. Sehingga, mereka potensial juga meningkatkan penyaluran kredit pensiunan BJB.
BJB mulai gencar melakukan ekspansi penyaluran kredit pensiunan sebab risiko kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) dari kredit tersebut terbilang rendah. Adapun NPL KPB di BJB hanya 0,01 persen, lebih rendah dibandingkan NPL industri 0,13 persen. NPL yang rendah juga didukung ruang bertumbuh yang masih besar sehingga potensi meningkatnya penyaluran kredit ini terbilang tinggi.
Bank yang dulunya bernama Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jawa Barat ini juga mengasuransikan kredit pensiunan ini ke asuransi jiwa. KPB yang baru diluncurkan sejak semester kedua 2012 ini ditujukan kepada nasabah pensiunan berusia maksimum 70 tahun. Plafon kreditnya mencapai Rp 150 juta.
Pemimpin Divisi Kredit Konsumer bank BJB, Suartini mengatakan bunga KPB BJB ini kompetitif sebab perusahaan telah menurunkan bunga KPB dua hingga tiga persen. "Saat ini bunga KPB berada di level 14 - 17 persen," ujarnya bersamaan. Perusahaan menurunkan bunga kredit bagi pensiunan maksimal tiga persen sebab BJB membidik PNS Golongan I dan II.
KPB merupakan lanjutan dari Kredit Guna Bhakti (KGB) yang diluncurkan untuk membantu para PNS saat masih aktif bekerja. Hingga akhir Desember 2012, penyaluran KGB BJB sudah mencapai Rp 23,8 triliun. Perusahaan melihat opportunity KPB ini sangat besar. Jadi, ketika PNS melunasi KGBnya, maka ia tetap bisa mengakses kredit berikutnya, yaitu KPB.
Sekretaris perusahaan Taspen, Sudiyatmoko Sentot Sudiro, mengatakan perpanjangan kerja sama dengan BJB bertujuan untuk meningkatkan fasilitas kepada nasabah Taspen. "Khususnya nasabah yang berada di wilayah Jakarta dan Jawa Barat," ujarnya. Sebelumnya, Taspen sudah bermitra dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Pos Indonesia, dan Bank Mandiri