Selasa 19 Mar 2013 13:38 WIB

Airbus: Indonesia Kunci Pertumbuhan Pasar Perjalanan Udara

Airbus 320
Foto: Airbus
Airbus 320

REPUBLIKA.CO.ID, TOULOUSE -- Perusahaan manufaktur pesawat asal Prancis, Airbus, menyatakan bahwa Indonesia merupakan kunci dari pesatnya pertumbuhan jumlah perjalanan udara di kawasan Asia-Pasifik.

"Indonesia adalah kunci pertumbuhan pasar perjalanan udara," kata COO Airbus, John Leahy, dalam konferensi pers di pusat pembuatan pesawat Airbus di Toulouse, Prancis, Senin (18/3) waktu setempat.

Menurut Leahy, beragam faktor yang mengakibatkan pesatnya pertumbuhan tersebut antara lain adalah besarnya jumlah penduduk Indonesia yang mencapai sekitar 240 juta orang. Selain itu, ujar dia, Indonesia juga menunjukkan pertumbuhan PDB yang menakjubkan dengan rata-rata di atas enam persen dalam beberapa tahun terakhir.

Ia juga mengemukakan bahwa Indonesia saat ini memiliki nilai 0,2 perjalanan per kapita per tahun. "Berarti 1 dari 5 orang Indonesia rata-rata melakukan perjalanan satu kali lewat udara setiap tahun," katanya.

Meski masih lebih rendah dari berbagai negara seperti Selandia Baru yang mencapai 2,0 perjalanan per kapita per tahun, namun Airbus meyakini angka itu akan meningkat pesat dalam waktu beberapa tahun mendatang.

Sebelumnya, maskapai penerbangan Lion Air memesan 234 pesawat tipe A320 Airbus dengan nilai investasi sebesar 24 miliar dolar AS atau sekitar Rp 240 triliun. "Kontrak sebesar 234 pesawat Airbus ini merupakan kontrak terbesar yang pernah dibuat," kata Presiden Prancis Francois Hollande dalam acara penandatanganan pemesanan pesawat antara Airbus dengan Lion Air di Elsyee Palace, Paris, Prancis, Senin (18/3).

Ia mengatakan bahwa tingginya jumlah permintaan tersebut menandakan vitalitas yang sangat bagus terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia mengingatkan Indonesia merupakan negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia dan salah satu suara demokrasi yang dihormati di dunia. "Prancis bangga menjalin kerja sama ini dengan Indonesia," kata Hollande.

Sementara itu, CEO Lion Air Rusdi Kirana mengatakan pemesanan 234 pesawat itu terdiri atas 109 pesawat A320neo, 65 pesawat A321neo, dan 60 pesawat A320ceo. "Ini adalah pemesanan pesawat Airbus pertama Grup Lion Air dan merupakan pemesanan terbesar yang pernah dilakukan Lion Air," katanya.

Menurut dia, pemesanan Lion Air yang besar itu didasari oleh tren pertumbuhan penumpang dan perkembangan ekonomi yang positif untuk Indonesia dan Asia-Pasifik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement