Ahad 17 Mar 2013 15:16 WIB

Operasi Moneter BI Capai Rp 382 Triliun

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Bank Indonesia
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonsia (BI) semakin sering melakukan operasi moneter. Operasi moneter diperlukan untuk menjaga perekonomian dan daya masyarakat. Hingga Februari 2013, dana operasi moneter yang sudah dikeluarkan BI mencapai Rp 382 triliun.

Berdasarkan data BI, dana operasi moneter hingga Februari 2013 turun 39,7 persen secara year on year (yoy), dari Rp 454,169 triliun pada Februari 2012 menjadi Rp 382 triliun. Hingga Januari 2013, jumlah dana operasi moneter juga turun 16,8 persen menjadi Rp 411,911 triliun dari Rp 481,468 triliun pada Januari 2012. Meski mengalami penurunan, namun dana untuk operasi moneter ini masih terbilang tinggi.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, Hendar, mengatakan sejak krisis moneter 1997 hingga kini, pasar uang mengalami ekses likuiditas yang bersifat struktural. Bermula dari tambahan dana penanganan krisis perbankan 1997-1998, ekses likuiditas terus meningkat. Ini bersumber dari pembiayaan defisit APBN, sterilisasi aliran modal asing, dan dari pembayaran bunga atas penempatan likuiditas bank di BI.

Guna menjaga stabilitas moneter, kelebihan likuiditas tersebut harus diserap melalui operasi moneter BI. "Hingga Februari ini, outstanding operasi moneter BI sudah mencapai Rp 382 triliun," kata Hendar akhir pekan ini. Namun, penyerapan ekses likuiditas melalui instrumen operasi moneter hanya dapat menyelesaikan permasalahan secara temporer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement