Ahad 17 Mar 2013 08:00 WIB

Semen Indonesia Dirikan Pabrik di Balikpapan

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Djibril Muhammad
PT Semen Indonesia
Foto: Antara
PT Semen Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) memulai pembangunan pabrik packing plant di Balikpapan, Kalimantan Timur. Konstruksi dimulai Maret ini dan diharapkan selesai kuartal keempat 2014.

Menurut Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Soetjipto aksi ini merupakan bagian dari strategi perseroan memperluas pasar. "Diharapakan packing plant ini bisa memenuhi kebutuhan semen di Kalimantan, khususnya di Balikpapan dan kota-kota di sekitarnya," katanya, Ahad, (17/3). 

Packing plant Balikpapan akan memiliki dermaga yang bisa disandari kapal dengan bobot 10 ribu ton. Daya tampung silo (tempat penyimpanan semen) sebesar 2 x 6 ribu ton. 

Rotary packer berkapasitas 2.200 kemasan per jam atau 110 ton per jam. Adapun untuk kapasitas semen curah sebesar 120 ton per jam.

Ia mengklaim packing plant dilengkapi dengan lahan terbuka hijau (green belt) sebesar 40 persen dari luasan wilayah. "Penyediaan lahan terbuka hijau adalah bukti dari komitmen perseroan untuk mewujudkan green industry," katanya.

Semen Indonesia menilai pasar semen di Kalimantan sangat prospektif. Pada 2012, penjualan semen di pulau tersebut mencapai 4,07 juta ton, tumbuh 21,3 persen dibanding 2011 sebesar 3,36 juta ton. 

Pada Januari lalu, penjualan semen di Kalimantan sudah menembus angka 349.559 ton, meningkat 19,1 persen dibanding Januari 2012 sebesar 293.575. Pertumbuhan permintaan di Kalimantan termasuk yang tertinggi di Indonesia. 

Dengan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Dwi meyakini pasar akan semakin besar. Apalagi, dalam program MP3EI, Kalimantan akan membangun jalan sepanjang 735 kilometer dengan investasi Rp 18 triliun. 

"Kami mengantisipasi lonjakan permintaan dengan memperbanyak packing plant agar bisa lebih dekat dengaan konsumen. Packing plant juga akan berdampak pada peningkatan pangsa pasar di daerah tujuan pemasaran kami," katanya menjelaskan.

Sebelumnya packing plant didirikan di beberapa wilayah. Pendirian packing plant diharapkan bisa meningkatkan efisiensi terutama dalam hal biaya transportasi dan distribusi semen. 

Biaya transportasi dan distribusi selama ini menjadi variabel yang cukup memengaruhi struktur biaya. "Dengan kehadiran packing plant, kami bisa melakukan efisiensi, yang nantinya berdampak pada terbentuknya harga semen yang affordable bagi pasar," katanya.

Hingga saat ini, perseroan sudah mempunyai 15 packing plant. Di antaranya di Aceh, Dumai, Batam, Teluk Bayur (Padang), Tanjung Priok (DKI Jakarta), Tuban, Celukn Bawang (Bali), Banjarmasin I, Samarinda, Ambon, Tonasa, Ciwandan 1 (Banten), Ciwandan 2 (Banten), Banyuwangi, dan Sorong.

Perseroan juga mengerjakan packing plant di Banjarmasin yang ditarget beroperasi November 2013, Kendari yang ditarget beroperasi Oktober 2013. Ada pula Lampung yang ditarget beroperasi Desember 2013.

"Kami juga tengah melakukan kajian untuk membangun packing plant di Pontianak, Lombok, Bali, Sumater Utara, Bitung, Maluku, dan satu lagi di Balikpapan ke depannya," jelas Dwi.

Dukungan pemasaran Semen Indonesia juga ditopang delapan pelabuhan khusus di Padang, Tuban, Gresik, Biringkassi, Dumai, Ciwandan, Banyuwangi, dan Sorong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement