REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange (NYMEX) naik, Jumat (15/3) pagi WIB karena dolar AS melemah.
Seperti dinukil dari kantor berita Xinhua, Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 2,3 dolar AS atau 0,14 persen, menjadi menetap di 1.590,7 dolar AS per ounce.
Sebelumnya kenaikan dolar dalam tujuh bulan terakhir membuat harga emas dunia melorot 0.21 persen. Namun, hari ini dolar kembali melemah terhadap nilai mata uang lainnya dan menguatkan harga emas.
Dolar biasanya bergerak terbalik dengan emas. Namun, Departemen Tenaga Kerja AS, merilis sebuah laporan yang menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran turun 10.000 menjadi 332.000 dalam pekan yang berakhir 9 Maret. Ini adalah tingkat terendah kedua dalam lima tahun.
Kabar tersebut mendorong saham AS, sementara meredam harga emas. Analis pasar memperkirakan kisaran perdagangan emas antara 1.560 dolar AS hingga 1.625 dolar AS per ounce pada kuartal berikutnya.
Investor juga akan melihat hasil pertemuan bank sentral India, Reserve Bank of India, yang akan diadakan pada pekan depan.
Sementara harga perak untuk pengiriman Mei kehilangan 15,1 sen atau 0,52 persen, dan ditutup pada 28,807 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 3,3 dolar AS, atau 0,21 persen, menjadi ditutup pada 1.589,8 dolar AS per ounce.