REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA PUSAT -- Pelanggan Bank DKI yang memiliki usaha kontraktor merasa terbantu dengan program yang dimiliki Bank DKI berupa kredit bangun karya 2. Dengan percepatan fasilitas pembiayaan pengerjaan proyek pemerintah daerah dapat berlangsung dengan cepat.
Direktur Pemasaran PT DKI Mulyatno Wibowo mengatakan fasilitas pembiayaan yang cepat menjadi keunggulan pihaknya dibandingkan Bank lain. "Dengan Kredit Bangun Karya 2, kecepatan layanan dan kemudahan dapat dinikmati nasabah," ujarnya di Grand Mercure, Jl Hayam Wuruk, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
Perusahaan kontraktor yang melayani proyek pemerintah DKI Jakarta dapat secara langsung mendapatkan pembiayaan dengan menyerahkan Surat Pencairan Keuangan dari Biro Keuangan saja. "Dana akan segera cair dalam waktu satu dan dua hari setelah mendapatkan verifikasi dari dinas terkait," ujarnya.
Pembiayaan dari Bank DKI diberikan sebanyak 20 persen. Sedangkan 80 persen sisanya menjadi tanggungan asuransi sebagai rekanan mereka.
Fasilitas yang telah ada sejak 2011 ini telah bekerja sama dengan tiga lembaga asuransi diantaranya Askrindo, Aspindo, dan Jasindo. Kedepan pihaknya akan bekerja sama dengan Askrida dalam waktu dekat. "Kita tidak pernah khawatir adanya kredit macet, karena telah ditanggung asuransi," ujarnya.
Meskipun selama ini Mulyono mengaku hingga saat ini tidak pernah mengalami kredit macet karena proyek pembiayaan dan penjaminnya jelas. Lagipula dengan menggunakan kredit tersebut, para kontraktor diuntungkan karena suku bunga yang relatif rendah dibandingkan dengan meminjam pada lintah darat.
Salah seorang nasabah pemilik PT Taman Citra Mandiri, TM Sagala mengatakan Bank DKI sangat banyak membantu dalam pembiayaan. "Kami merasakan manfaatnya karena proses pelayanan yang cepat dan tidak berbelit-belit," ujarnya.
Hingga saat ini dia tetap mempercayakan sumber dana proyeknya melalui Bank DKI. Dia tidak pernah mencoba bank lain untuk proyek mekanik elektrik yang dilakukannya hingga memenangkan proyek kementrian ESDM,Kemenakertrans.
Sagala berharap Bank DKI lebih banyak melakukan publikasi. Hal itu karena, rekanannya yang ingin berkembang dalam proyek pemerintah. Sehingga mereka sangat membutuhkan keingintahuan tentang program kredit dari Bank DKI.