Rabu 13 Mar 2013 16:24 WIB

Indocement Bukukan Penjualan 17,9 Juta Ton

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Pabrik Indocement
Pabrik Indocement

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk membukukan volume pertumbuhan penjualan domestik sebesar 16,1 persen menjadi 17,9 juta ton. Nilai ini lebih tinggi dari volume penjualan nasional yang hanya 14,5 persen.

"Hal ini mendorong pangsa pasar Indocement tumbuh menjadi 32 persen," ujar Direktur Keuangan PT Indocement Tju Lie Sukanto di Jakarta, Rabu (13/3).

Perseroan juga mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 17,290 triliun atau naik 24,5 persen dari tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan ini didorong oleh harga jual rata-rata semen domestik yang naik 7 persen per ton.

Laba bruto perseroan mengalami peningkatan sebesar 28,5 persen menjadi Rp 8,27 triliun. Sedangkan laba bersih yang didistribusikan kepada entitas induk adalah sebesar Rp 4,76 triliun atau tumbuh 32,3 persen.

Namun demikian pertumbuhan volume penjualan juga meningkatkan kenaikan biaya operasional, termasuk kenaikan biaya energi. Selain itu sekitar 60 persen pembelian perseroan dilakukan dalam bentuk dolar AS sehingga penyusutan berkelanjutan atas rupiah memberikan pengaruh terhadap biaya.

Naiknya biaya logistik yang mengikuti kenaikan volume penjualan telah meningkatkan beban usaha perseroan, yaitu sebesar 20,7 persen. Beban usaha perseroan per akhir 2012 mencapai Rp 2,42 triliun.

Sukanto menambahkan perseroan telah menghabiskan dana sebeesar Rp 1,05 triliun untk belanja modal di sepanjang 2012. Belanja modal digunakan untuk pembangunan unit penggilingan semen baru di Pabrik Citereup dengan kapasitas 1,9 juta ton. Diperkirakan proyek ini akan selesai dikuartal akhir tahun ini.

Selain pembangunan penggilingan semen, belanja modal juga dipakai untuk investasi pada penambahan batching plant dan truk mixer baru untuk melanjutkan ekspansi pada bidang usaha beton siap pakai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement