REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mempublikasikan penemuan cadangan baru. Setidaknya terdapat tiga cadangan yang ditemukan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), dari periode pengeboran sepanjang Januari hingga Februari 2013.
Kepala Divisi Eksplorasi SKK Migas Nugrahani mengatakan penemuan baru tersebut antara lain, sumur South Kecapi-1 di Blok Bontang dengan operator Salamander Energy Pte Ltd di lepas pantai Kalimantan Timur. "Hasil uji kandungan lapisan sumur South Kecapi-1 berhasil mengalirkan minyak sebesar 6 ribu bph dan gas sebesar 8 juta kaki kubik per hari (mmscfd)," katanya dalam siaran pers Rabu (12/3).
Lalu ada pula sumur North Klalin-3 Blok Bermuda dengan operator Petrochina International di Salawati dan Sumur Ajek-1 dengan operator Niko Resources di Blok Kofiau Raja Ampat Papua Barat. Sumur North Klalin-3 berhasil menembus lapisan reservoir setebal 93 kaki dengan hasil uji kandungan lapisan mengalirkan gas sebesar 7,8 mmscfd dan kondensat sebesar 240 bph.
Sumur Ajek-1 berhasil menunjukkan adanya gas. Selama tahun 2012, telah dilakukan pengeboran sumur taruhan eksplorasi (wildcat) sebanyak 60 sumur. Dari jumlah tersebut, sebanyak 28 sumur menemukan hidrokarbon. Rinciannya, lima sumur menemukan minyak, 13 sumur menemukan gas, dan 10 sumur menemukan minyak dan gas.
Berdasarkan data SKK Migas, dalam periode 2010 – 2012 telah dilakukan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 165 sumur. Sebanyak 71 sumur dari 165 sumur yang telah dibor tersebut berhasil menemukan hidrokarbon. Rasio sukses pengeboran sumur eksplorasi di Indonesia periode 2010–2012 rata-rata 43 persen. “Tren rasio sukses menunjukan kenaikan,” ujarnya.
Nugrahani menjelaskan, pada tahun 2013, sebanyak 144 sumur eksplorasi migas direncanakan akan dibor. Terdiri dari 88 sumur onshore (darat) dan 56 sumur offshore (laut).