Senin 11 Mar 2013 11:25 WIB

Bank Danamon Kebut Kredit Mikro

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Djibril Muhammad
Bank Danamon (ilustrasi).
Bank Danamon (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perbankan menengah ke atas tampaknya mengebut penyaluran kredit mikronya tahun ini. Ini merupakan peluang dan langkah besar perbankan untuk menghadapi persaingan menghimpun dana pihak ketiga (DPK) yang semakin ketat sejak dua tahun terakhir.

Direktur Mikro Danamon, Minhari Handikusuma, mengatakan perusahaan tahun ini membidik pertumbuhan kredit mikro 15 persen hingga 20 persen. Sepanjang 2012, Danamon menyalurkan kredit mikro mencapai Rp 19 triliun atau bertumbuh 17 persen (year on year/ yoy).

Sesuai target 2013, maka kredit mikro Danamon diharapkan bertumbuh hingga Rp 22,8 triliun. "Danamon akan memperbanyak penyaluran kredit mikro di luar Jawa," kata Minhari, di Jakarta, Senin (11/3).

Caranya adalah melakukan penambahan outlet Danamon dari 1.246 unit pada 2012 menjadi 1.296 unit pada 2013. Artinya, pada tahun ini Danamon merencanakan menambah 50 unit mikro.

Danamon berencana lebih banyak masuk ke kredit mikro sektor agribisnis, seperti pertanian, perikanan, dan sektor unggulan daerah. Lebih dari 80 persen kredit Danamon disalurkan ke sektor perdagangan umum, misalnya industri rumahan.

Sedangkan sektor pertanian dan perikanan masih kecil, sekitar 10 persen. Perusahaan juga meningkatkan loyalitas untuk nasabah dari sisi pelayanan, servis, dan kompetensi staf perusahaan di level cabang. Untuk penambahan unit tersebut, Danamon menggunakan sistem sewa gedung.

Investasi per unitnya bergantung lokasi unit itu berada. Sistem ini dirasakan perusahaan lebih efisien, sebab tak perlu membangun cabang. Ini karena unit ini relatif berada di daerah pelosok, rural arena, yang tak perlu investasi besar dan sederhana.

Penyaluran kredit mikro Danamon, kata Minhari, melalui produk Danamon Simpan Pinjam (DSP). Rata-rata bunga pinjaman mikro ini berkisar 0,8 persen hingga dua persen, bergantung pada plafon, jenis jaminan, risiko nasabah, dan pasarnya.

Plafon pinjaman mikro Danamon berkisar Rp 10 juta hingga Rp 100 juta per nasabah. Posisi NPL Danamon keseluruhan sepanjang 2012 adalah 2,3 persen. Ini lebih baik dibandingkan 2,1 persen pada 2011.

Minhari mengatakan kompetitor kredit mikro di perbankan semakin banyak. Penurunan suku bunga bukan satu-satunya untuk memicunya. Itu bergantung pada ketersediaan likuiditas di pasar dan bergantung aspek permintaan (demand). 

Jika demand tinggi, maka pricing akan turun. Namun, jika likuiditas tetap, seperti sewaktu krisis ekonomi, maka bunga akan naik lagi, meskipun sudah ada aturan suku bunga dasar kredit (SBDK) nantinya.

Kondisi likuiditas saat ini dinilainya masih cukup baik. Posisi suku bunga saat ini juga bagus. Penurunannya dibandingkan lima tahun lalu mencapai dua hingga liam persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement