REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan pembangkit program percepatan pembangunan atau fast track program (FTP) berkapasitas 10 ribu megawatt (MW) tahap kedua mulai beroperasi secara komersial pada 2014.
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman di Jakarta, Jumat (8/3), mengatakan pada 2014 proyek yang direncanakan beroperasi berkapasitas 403 MW. "Lalu, proyek yang beroperasi akan terus bertambah hingga terakhir pada 2021," katanya.
Perinciannya, pada 2015 sebanyak 991 MW akan beroperasi, 2016 2.406 MW, 2017 2.775 MW, 2018 1.863 MW, 2019 540, 2020 945 MW, dan terakhir 2021 110 MW. Menurut dia, proyek FTP 2 banyak memakai energi baru dan terbarukan (EBT) yakni panas bumi dan air. Tercatat, proyek PLTP mencapai 4.925 MW dan air 1.753 MW. "Ada 66,5 persen yang memakai EBT dan sisanya non-EBT," ujarnya.
Jarman juga mengatakan, pembangunan FTP 2 dan sebelumnya tahap pertama diperlukan guna menunjang pertumbuhan kebutuhan listrik yang meningkat 8-9 persen per tahun. "Pada 2013, kapasitas terpasang ditargetkan 48.101 MW yang di antaranya dipasok FTP 1 sekitar 3.600 MW," katanya.
Direktur Konstruksi PLN Nasri Sebayang menargetkan, proyek PLTP dalam FTP 2 yang beroperasi 2016 sebanyak 16 pembangkit dengan kapasitas 2.230 MW. Proyek tersebut terdiri atas tiga pembangkit yang dikerjakan PLN dan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), lima proyek PGE, dua proyek PT Geodipa Energy, tiga Chevron Indonesia dan Sarulla Operation Limited, serta tiga proyek yang digarap PT Supreme Energy.
"Sementara sebanyak 36 proyek PLTP dengan total kapasitas 2.695 MW ditargetkan paling cepat beroperasi 2018," katanya. Kendala penyelesaian proyek panas bumi antara lain masalah hutan sebanyak enam proyek berkapasitas 360 MW, teknis ada 16 proyek 1.510 MW, dan 14 proyek berkapasitas 825 MW belum dilelang.
Sementara, lanjut Nasri, PLTP yang dalam tahap konstruksi adalah Patuha 1, Ulubelu 3 & 4, Lumut Balai, Lahendong 5 & 6, Karaha Bodas 1, dan Kamojang 5. Proyek persiapan konstruksi adalah Wayang Windu 3, Sarulla 1, Dieng 2 & 3, Patuha 2 & 3, dan Cibuni.
"Sementara, proyek yang sedang dalam tahap pendanaan ialah Atadei, Muaralabouh, dan Rajabasa," ujarnya. Secara keseluruhan, tambahan daya pembangkit dari FTP 2 sampai 2016 mencapai 4.649 MW yang terdiri dari PLN 1.642 MW dan swasta 3.007 MW.
Sesuai Permen ESDM No 1 Tahun 2012, proyek FTP 2 terdiri atas 98 proyek dengan kapasitas total 10.047 MW. Sebanyak 26 proyek berkapasitas 3.757 MW atau 37 persen dibangun PLN dan 72 proyek dengan kapasitas 6.290 MW (63 persen) dikerjakan swasta.