Jumat 08 Mar 2013 11:12 WIB

Laba Bersih PNM Tumbuh 33 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Mantan Presiden Prof Dr.Ing B.J. Habibie berpidato pada acara hari ulang tahun PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di gedung Smesco UKM, Jakarta
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Mantan Presiden Prof Dr.Ing B.J. Habibie berpidato pada acara hari ulang tahun PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di gedung Smesco UKM, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 33,5 persen menjadi Rp 41,57 miliar. Perolehan laba ditopang oleh peningkatan kinerja pembiayaan pada usaha mikro kecil dan menengah (UKM).

Perseroan mencatat laba usaha sebesar Rp 70,373 miliar atau naik signifikan 45,97 persen dari 2011. Kenaikan laba seiring dengan peningkatan pendapatan usaha sebesar Rp 30,72 persen. Pendapatan usaha perseroan sebesar Rp 860,56 miliar.

Dari total pendapatan ini, pendapatan bunga dari unit Unit Layanan Modal Mikro (ULMM) memberikan kontribusi terbesar mencapai Rp 785,08 miliar atau 91 persen dari total pendapatan. “Selain didukung kerja keras dan kondisi makro ekonomi yang positif, pertumbuhan kinerja ini tidak lepas dari strategi pengembangan jaringan bisnis mikro,” ujar Direktur Utama PNM, Parman Nataatmadja dalam siaran pers yang diterima ROL, Jumat (8/3).

Sepanjang 2012, PNM membangun unit baru sebanyak 100 kantor Unit Layanan Modal Mikro. Pada akhir 2012, total kantor layanan PNM mencapai 580 kantor yang terdiri dari 22 kantor cabang, 5 cabang pembantu, 76 klaster, dan 477 unit ULaMM yang melayani 2.247 kecamatan di 22 provinsi se-Indonesia.

Pertumbuhan kinerja ini menunjukkan potensi dan ceruk pasar UMK masih sangat besar. Sebagai perseroan pelat merah yang khusus bagi UMKM, PNM menyasar pasar mikro antara rentenir dan perbankan. Dengan demikian, bunga kredit untuk nasabah pun lebih besar dari bank tetapi jauh lebih kecil dibanding rentenir.

Jumlah nasabah yang terlayani PNM sejak 2009 mencapai sekitar 123 ribu. Tahun ini perseroan menargetkan sekitar 40-60 ribu nasabah baru.

Pendapatan ULMM sebagai produk unggulan PNM mencapai Rp 785,087 miliar pada 2012 atau meningkat 40,59 persen dibandingkan tahun sebelumnya. "Ini membuktikan proses turn around bisnis perseroan sudah tepat dan berjalan sesuai di jalurnya," kata Parman.

Pada akhir 2008 PNM melakukan transformasi bisnis dari pembiayaan tak langsung  menjadi pembiayaan langsung  kepada nasabah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Bahkan, sejak 2012 perseroan semakin fokus menggarap pasar mikro.

Untuk memacu kinerja 2013 perseroan akan kembali melakukan ekspansi bisnis dengan memperluas kantor unit layanan dan fokus di pasar mikro. Ditargetkan PNM menambah 100 unit ULMM, 20 kantor klaster, 3 kantor cabang pembantu dan 4 kantor cabang.

Sepanjang 2012 PNM juga terus meningkatkan program pemberdayaan UMKM melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) sebanyak 132 kali kepada 7.425 UMK nasabah ULMM di seluruh wilayah Indonesia yang terlayani. “Pelatihan nasabah UMK ini sangat mendukung kualitas bisnis pembiayaan mikro,” tutur Parman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement