REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Di tengah memburuknya perekonomian Eropa, Hyundai dan Kia mampu meraup untung. Kedua pabrikan mobil dari Korea Selatan tersebut mampu menaikkan penjualan dua kali lipat selama lima tahun terakhir.
Di pasaran, Hyundai dan Kia merupakan musuh bebuyutan. Mereka sering menawarkan alternatif dari masing-masing model lawan.
Kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang bekerja sama di level korporasi dan membangi teknologi serta komponen. Oleh karena itu, meski banyak model yang sangat mirip, baik penjualan dan pemasaran desain dilakukan dengan hati-hati agar berbeda. Strategi tersebut berefek luar biasa.
Di Eropa, penjualan kedua pembuat mobil tersebut naik dua kali lipat selama lima tahun terakhir. Hal itu meningkatkan pangsa pasar dari 3,5 persen untuk Hyundai dari 2,9 persen dan 2,7 persen untuk Kia dari 2,2 persen pada 2011.
"Kekuatan pendorong mereka kini adalah memproduksi mobil yang memenuhi selera Eropa serta bernilai baik dan berkualitas, " ungkap editor dari What Car?, Chas Hallett dilansir BBC.
Meski demikian, Kia Motors mengaku pertumbuhan penjualan tersebut tidak dapat dipertahankan selamanya. "Tingkat pertumbuhan itu tidak dapat dipertahankan selamanya, " ujar Kepala Ekskutif Kia Motors untuk Inggris dan Irlandia, Paul Philpott.
Hal yang sama juga diakui Hyundai. "Kami khawatir dengan situasi produksi pada 2013. Kami tidak bisa mendapat mobil yang cukup untuk mempertahankan pertumbuhan, " ujar Kepala
Eksekutif Hyundai Motor, Tony Whitehor. Kapasitas Hyundai dan Kia turun setelah penjualan mobil di negara-negara Eropa menurun lebih cepat dari prediksi hanya beberapa pekan lalu.