REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA--Turki kian serius mengembangkan ekonomi berbasis syariah. Perusahaan konstruksi, energi dan pariwisata di Turki, Agaoglu Group, berencana meningkatkan surat utang syariah (sukuk) sebesar 2 miliar Dollar AS untuk membiayai pembangunan distrik di Istanbul.
Aktif Bank saat ini sedang membicarakan rencana tersebut dengan bank-bank anggota Gulf Cooperation Council (GCC) untuk menjual sukuk pada April mendatang. Bos Agaoglu, Ali Agaoglu, mengatakan pihaknya akan membuka kantor perwakilan untuk memancing kekayaan Negara-Negara Teluk dalam membiayai industri konstruksi Turki. "Penggalangan dana ini mencakup fasilitas Murabahah," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (4/3).
Proyek Istanbul Financial Center adalah bagian dari rencana Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk menempatkan Turki di posisi 10 besar perekonomian terkuat di dunia pada 2023. Konstruksi telah dimulai di Atasehir. "Dengan penerbitan instrumen keuangan tersebut, kami ingin mengubah pandangan Pasar Teluk," kata Agaoglu.
Turki pertama kali mengeluarkan sukuk tahun lalu dan cukup menarik investor Timur Tengah. Menurut data Bloomberg, minat penjualan sukuk di GCC meningkat tiga kali lipat dari tahun lalu menjadi 21 miliar Dollar AS.