REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Agus Martowardojo akan mengkaji kemungkinan tidak tercapainya target pertumbuhan ekonomi pada 2013 karena faktor eskternal berupa pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang mengalami kontraksi akibat pemangkasan anggaran.
"Kondisi itu bisa berdampak pada penurunan lebih rendah pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata Agus di Jakarta, Senin (4/3).
Agus memprediksi kegagalan Kongres dan Pemerintah AS dalam menemukan kata sepakat untuk menekan defisit anggaran dapat memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS pada 2013 hingga 50 persen. "Paling tidak untuk AS, kami semula optimistis tahun ini bisa tumbuh 2,5 persen-3 persen, tapi dengan pemangkasan ini kami perkirakan pertumbuhan itu akan terpangkas sampai 50 persen," tuturnya.
Situasi tersebut, ditambah dengan faktor internal seperti tingginya laju inflasi, dapat mempengaruhi target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditetapkan dalam APBN 2013 pada kisaran 6,6 persen-6,8 persen. Hal ini, menurut Agus, perlu diwaspadai dengan melakukan analisa, kondisi dan potensi ekonomi serta mempersiapkan kebijakan yang perlu direspon, untuk menjaga sistem keuangan dan ekonomi Indonesia tetap baik.
Lebih lanjut Agus menuturkan, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga angka pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah dengan mempercepat realisasi belanja Kementerian Lembaga yang masih rendah pada triwulan I-2013.
"Saya betul-betul menekankan semua Kementerian Lembaga bisa fokus dalam mencapai APBN yang telah ditetapkan secara kuantitatif dan kualitatif, karena peran pemerintah untuk mendorong ekonomi, walaupun tidak besar, tetapi akan memberikan dampak," paparnya.
Agus akan memberikan instruksi kepada Dirjen Perbendaharaan Negara dan Dirjen Anggaran untuk mengingatkan Kementerian Lembaga dan melakukan evaluasi terhadap realisasi belanja negara secara keseluruhan. "Saya akan meminta mereka untuk melakukan evaluasi," ujarnya.