Ahad 03 Mar 2013 14:10 WIB

Hatta Ungkap Penyebab Inflasi Januari-Februari

Rep: Esthi Maharani / Red: Djibril Muhammad
Hatta Rajasa
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Hatta Rajasa menyatakan angka inflasi yang cukup tinggi pada awal tahun ini salah satunya dipicu gejolak holtikultura. Ia mengatakan kenaikan yang mencapai 0,75 persen terjadi pada saat musim paceklik pada Januari hingga Februari.

Akibatnya, harga produk-produk holtikultura pun merangkak. Ia menegaskan pemerintah akan bertindak dan berupaya untuk mengendalikan gejolak inflasi tersebut. Terutama untuk pangan.

"Kita akan kendalikan. Ke depan kita jaga terutama untuk pangan. Paling tinggi inflasi holtikultura,” katanya saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Ahad (3/3).

Hatta mengatakan untuk pangan beras, diyakini tidak akan terlalu terpengaruh. Sebab, stok pemerintah cukup. Bahkan ada tendensi di musim-musim paceklik seperti saat ini akan cenderung stabil. Tetapi, ia pun mengingatkan hal serupa mungkin tidak terjadi pada jenis pangan yang lain.

Menurutnya, masalah holtikultura itu sistemik sehingga berpotensi mendorong inflasi pada bulan-bulan berikutnya. Karena itu, ia sendiri mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan untuk menangani hal tersebut.

"Saya sudah bicara dengan Menteri Perdagangan. Nanti kita kendalikan. Kita akan rapat nanti hari Rabu untuk melihat supplay and demand-nya," katanya.

Perihal kemungkinan impor holtikultura, Hatta menegaskan masih belum bisa memutuskan sebab harus benar-benar melihat supplay dan demand-nya. Karena, petani tanah air pun perlu dilindungi tetapi di saat yang sama kebutuhan masyarakat pun harus terpenuhi.

"Tetap saja kita lihat dulu. Jangan-jangan ini tarikan pasar meningkat, supplay tidak cukup," katanya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement