REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi bulan Februari sebesar 0,75 persen. Kepala BPS Suryamin merinci inflasi yang cukup tinggi selama sepuluh tahun terakhir ini disebabkan oleh kenaikan beberapa harga komoditas.
Yang paling menonjol, kata dia yakni kenaikan harga bawang putih. Bawang putih memberikan andil 16 persen terhadap inlasi. Perubahan harganya mencapai 30,25 persen. Kenaikan harga tertinggi di Bandung dan Serang mencapai 60 dan 56 persen.
“Keterbatasan pasokan di pasar dan masih dibatasinya impor sementara suplai belum cukup. Kenaikan harga terjadi di 64 kota,” ujar Suryamin, Jumat (1/3).
Kenaikan tarif dasar listrik juga sudah berdampak pada inflasi. Kenaikan TDL berkontribusi 10,67 persen terhadap inflasi. Kenaikan harga listrik mencapai 3,49 persen. Dampak kenaikan harga listrik baru terasa di 64 kota IHK. Tarakan dan Batang tidak mengalami kenaikan harga karena belum disetujui oleh pemerintah daerah.
Tomat sayur memberikan andil 9,33 persen terhadap inflasi. Suryamin menjelaskan kenaikan harga tomat rata-rata sebesar 46,16 persen karena musim hujan. Musim hujan menyebabkan pasokan dari sentra produksi berkurang dan banyak tomat sayur yang rusak. Kenaikan harga tertinggi di Bandung 138 persen dan di Cirebon 114 persen.
Komoditas lain yang mengalami kenaikan yaitu bawang merah, cabe merah, tomat buah dan cabe rawit. Harga bawang merah naik sekitar 14,11 persen. Kenaikan bawang merah andil 9,33 persen terhadap inflasi. Kenaikan tertinnggi terjadi dii Tegal mencapai 35 persen. “Ini sama seperti tomat sayur, karena sedang musim penghujan. Harga naik di 62 kota IHK,” ujarnya.
Harga cabe merah naik rata-rata hingga 7,59 persen di 47 kota IHK. Kenaikan harga cabe merah berperan 5,33 persen terhadap inflasi. Kenaikan tertinggi terjadi di Mataram hingga 61 persen.
Selama bulan Februari, harga tomat buah naik 33,56 persen. Kenaikan harga tomat buah andil 4 persen terhdap inflasi. Kenaikan harga dipicu oleh musim hujan. Kenaikan harga terjadi di 42 kota. Tertinggi terjadi di Jayapura yang naik hingga 134 persen. Umumnya kenaikan mencapai 10-120 persen.
Harga cabe rawit naik 14,61 persen selama bulan Februari. Perubahan harganya menyumbangkan inflasi sebesar 4 persen. Kenaikan harga disebabkan oleh musim hujan. Harga cabe rawit naik di 52 kota IHK. Kenaikan tertinggi terjadi di Manado sebesar 59 persen dan Maratam mencapai 57 persen.
Telur ayam ras dan jeruk juga turut menyebabkan inflasi di bulan Februari. Kenaikan telur ayam ras menyumbangkan andil 2,67 persen terhadap inflasi. Perubahan harganya mencapai 2,62 persen yang didorong oleh kenaikan harga pakan. Harga telur naik di 49 kota IHK.
Harga jeruk sepanjang bulan Februati naik 3,07 persen. Kenaikan harga jeruk memiliki andil 2,67 persen terhadap inflasi. Suryamin mengatakan kenaikan harga jeruk dipicu oleh pembatasan impor untuk produk hortikultura. Kenaikan harga terjadi di 39 kota IHK. Kenaikan tertinggi terjadi di Bima mencapai 30 persen. Di Kupang, harga jeruk naik hingga 19 persen.
“Mudah-mudahan ini hanya sesaat sehingga pada periode berikutnya tidak melonjak lagi karena kita bisa mencukupi kebutuhan,” ujar dia.
Harga sewa rumah naik 0,54 persen. Kenaikan ini terjadi di 32 kota IHK. Kenaikan sewa rumah memberikan andil 2,67 persen terhadap inflasi. Kenaikan tertinggi terjadi di Sumenep dan Palu yang mencapai 15 dan 9 persen. Upah tukang bukan mandor juga turut menyumbangkan inflasi. Kenaikan harganya menyumbangkan 2,67 persen terhadap inflasi.