REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemegang Saham Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyetujui usulan rasio pembagian dividen atau dividend pay-out ratio pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan BRI Tahun 2013 (RUPST) sebesar 30 persen. Dengan demikian, dividen yang dibagikan pada 2012 mencapai Rp5,5 triliun dari laba bersih sebesar Rp 18,5 triliun.
Dalam RUPST BRI 2013 juga ditetapkan penggunaan laba bersih BRI Tahun Buku 2012 untuk Cadangan Tujuan guna mendukung investasi sebesar 14 persen atau Rp 2,5 triliun. Sehingga sisa laba bersih Tahun Buku 2012 sebesar 56 persen atau Rp 10,3 triliun akan menambah laba ditahan BRI.
Nilai dividen yang dibagikan dalam 3 tahun terakhir mengalami peningkatan. Pada 2010 nilai dividen Rp. 93,01,- per lembar saham meningkat sebesar 31,5 persen menjadi Rp. 112,28,- per lembar saham di 2011. Pada tahun ini meningkat sebesar 84,2 persen menjadi Rp. 225,232 per lembar saham.
Peningkatan laba yang dicapai pada tahun 2012 yang lalu merupakan hasil nyata dari transformasi bisnis yang dilakukan BRI selama ini, yaitu memperkuat fokus pada segmen Mikro, Kecil, dan Menengah. Bank BRI juga memperluas jaringan unit kerja dan e-channel, serta melakukan pengembangan e-banking, termasuk juga produk dan layanan berbasis IT lainnya.