Rabu 27 Feb 2013 13:40 WIB

Lima Anggota Kadin Siap Melantai di Bursa Tahun Ini

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Kadin
Foto: www.pipimm.or.id
Kadin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lima anggota Kamar Dagang Indonesia siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Diperkirakan nilai emisi kelima perusahaan yang akan melakukan initial public offering (IPO) tersebut mencapai Rp 3,5 triliun.

Wakil Ketua Kadin Bidang Perbankan Roslan P Roeslani mengatakan ada lima perusahaan anggotanya yang akan melantai. Salah satunya adalah perusahaan tempatnya menjadi komisaris, PT Saratoga Investama. "Saratoga sedang proses menuju IPO," ujar Roslan usai menghadiri sosialisasi pasar modal dan Kadin di gedung BEI, Rabu (27/2).

Rosan enggan menyebut empat perusahaan lain yang akan melantai di bursa. Namun ia menyebutkan empat perusahaan lain bergerak masing-masing di sektor perkapalan, perbankan dan konsumer.

Bertambahnya jumlah anggota Kadin yang melantai di bursa akan meningkatkan jumlah emiten terdaftar. Roslan menyebutkan setidaknya 85 persen anggota Kadin telah melantai di bursa, seperti Sinarmas Group, Bakrie Group, dan Lippo Group. Iklim investasi di Indonesia semakin hari semakin baik sehingga perseroan seharusnya tidak perlu malu-malu untuk melantai.

Namun sosialisasi masih perlu dilakukan, terutama untuk menarik perseroan dan investor yang ada di luar Pulau Jawa, apalagi Jakarta. Berdasarkan data yang ada sekitar 90 persen pelaku pasar modal berasal dari DKI Jakarta. Sisanya yang 10 persen berasal dari kota-kota besar di Jawa seperti Bandung dan Surabaya.

Roslan melanjutkan kurang dari 0,4 persen dari total penduduk Indonesia yang sudah berinvestasi di Indonesia. Sekitar 500 ribu sudah melakukan investasi langsung dan sisanya melakukan investasi tidak langsung melalui reksa dana dan lain-lain. "Jumlah penduduk yang familiar dengan pasar modal masih sangat kecil," kata Roslan.

Kadin memiliki program sendiri untuk sosialisasi pasar modal ke daerah-daerah. Potensi investor dan perusahaan sangat besar, namun masih sedikit yang berminat. Apalagi di beberapa daerah masih ada kultur yang mempertanyakan kehalalan pasar modal. Dengan adanya kerja sama dengan BEI diharapkan edukasi semakin tepat sasaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement