REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan syariah nasional menyambut baik kehadiran PT Askrindo Syariah. Sebagai perusahaan penjaminan syariah dalam bentuk full fledge pertama di Indonesia, Askrindo Syariah diharap mampu menjadi mitra bagi bank syariah.
PT Bank BRI Syariah membuka kesempatan bekerja sama seluas-luasnya dengan Askrindo Syariah. "Banyak kerja sama yang bisa dilaksanakan antara BRI Syariah dan Askrindo Syariah, apalagi BRI Syariah bergerak di segmen ritel Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)," ujar Sekretaris Koroporat BRI Syariah, Lukita T Prakasa kepada ROL, Rabu (27/2).
Kemarin, Selasa (26/2), BRI Syariah telah menyepakati perjanjian kerja sama dengan Askrindo Syariah. "Kami sudah menandatangani perjanjian penjaminan bank garansi," ucapnya.
Kafalah Bank Garansi merupakan salah satu produk lini usaha suretyship berbasis syariah yang memberikan jaminan kepada Bank Penerbit Bank Garansi (penerima jaminan) atas kemampuan terjamin dalam melaksanakan kewajiban sesuai perjanjian pokok antara terjamin dan obligee.
Ke depannya, kata Lukita, tentu akan banyak kerjasama lain. Menurutnya perusahaan penjaminan seperti Askrindo Syariah akan menjadi partner yang baik bagi pengembangan bisnis BRI Syariah di masa depan. "Selamat atas kehadiran Askrindo Syariah," ujarnya.
Direktur Keuangan Bank Muamalat Indonesia, Hendiarto, mengatakan kehadiran Askrindo Syariah mampu mendukung pertumbuhan ekspansi bisnis bank syariah. Pasalnya ada faktor risiko tertentu yang dibagi dengan Askrindo Syariah.
Sebelum adanya Askrindo Syariah, bank syariah menanggung risiko bisnisnya sendiri. "Dengan adanya Askrindo Syariah, maka perhitungan bobot risiko tertimbang lebih rendah," kata Hendiarto.
PT Bank Mega Syariah juga telah mengadakan kerja sama dengan Asrindo Syariah terkait penutupan risiko asuransi (joint financing) sepeda motor. Menurut Direktur Utama Bank Mega Syariah, Benny Witjaksono, kerja sama ini telah dilakukan sejak November tahun lalu.
Menurutnya, aktivitas pembiayaan bank syariah terus bertambah sehingga membutuhkan lembaga penjaminan risiko. Pasalnya setiap portofolio memiliki risiko masing-masing. "Dengan adanya Askrindo Syariah, bank merasa nyaman," ujarnya.
Dia menyebut maksimum penjaminan dari Askrindo Syariah 70 persen dari portofolio. Namun nantinya akan ada penghitungan lagi berapa besaran angka yang bisa diklaim ke Askrindo Syariah.
Benny berharap Askrindo Syariah dapat mendorong pembiayaan bank syariah ke sektor produktif. Askrindo Syariah diharap mampu mengcover risiko akibat pembiayaan macet. "Jadi bank syariah ada mitra dan tidak sendirian menanggung risiko," ujarnya.