REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (26/2) pagi dibuka melemah sebesar 11,37 poin dipicu sentimen global yang cenderung negatif.
IHSG BEI dibuka turun 11,37 poin atau 0,24 persen ke posisi 4.684,74. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 2,85 poin (0,35 persen) ke level 802,81.
"Bursa Asia termasuk indeks BEI dibuka melemah pada perdagangan pagi ini memfaktorkan koreksi signifikan di bursa AS tadi malam yang dipicu oleh ketidakpastian politik di Italia pascapemilu," kata analis Samuel Sekuritas, Benedictus Agung di Jakarta, Selasa (26/2).
Ia menambahkan, pelaku pasar khawatir hasil pemilu Italia akan memicu ketidakstabilan politik di negara itu dan berpotensi memunculkan kembali krisis utang di Uni Eropa. Ia mengatakan indeks yang terus mencetak poin tertinggi baru didorong oleh kuatnya beli saham oleh investor asing diperkirakan cukup rawan ambil untung terutama saham-saham sektor perbankan, konsumer dan properti.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono menambahkan, investor diproyeksikan mengambil posisi menunggu terhadap keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) terkait suku bunga dan kebijakan pembelian asset 85 miliar dolar AS per bulan. "Diperkirakan IHSG BEI akan bergerak berfluktuasi dengan kecenderungan menguat terbatas di kisaran 4.670-4.710 poin pada besok (Selasa, 26/2)," kata dia.
Tak hanya IHSG, bursa regional juga mengalami penurunan. Diantaranya indeks Hang Seng melemah 102,45 poin (0,45 persen) ke level 22.717,63, indeks Nikkei-225 turun 193,33 poin (1,66 persen) ke level 11.469,19, Straits Times melemah 18,08 poin (0,55 persen) ke posisi 3.270,68.