REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Perusahaan asal Prancis Total melepas kepemilikan 10 persen partisipating interest (PI) di Blok Southwest Bird's Head, Papua Barat. Melalui anak usahanya Total E&P Indonesia West Papua, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) itu mengumumkan penjualan saham ke perusahaan migas lokal Indika Multi Daya Energi.
Menurut Perwakilan Grup Total di Indonesia sekaligus General Manajer Total E&P Indonesia West Papua, Elisabeth Proust, Total tetap memiliki 90 persen PI di blok tersebut. "Namun ini menunjukan bahwa Total mau bekerja sama dengan mitra kerja lokal untuk mengembangkan sumber daya migas Indonesia," katanya, Kamis (21/2).
Kepala Hubungan Media Total Kristanto Hartadi mengatakan pembelian PI ini sudah melalui proses panjang. Indika dipilih karena memiliki wilayah operasi di Papua. Perusahaan itu juga memiliki fasilitas dari tambang batu bara di area itu.
Namun ia enggan menuturkan berapa harga saham yang dilepas. Pasalnya Total dan Indika masih menunggu persetujuan pemerintah. Lagipula cadangan belum diketahui. Soal apakah saham nanti bisa bertambah, ia menuturkan kedua pihak belum membicarakan itu.
Blok Southwest Bird's Head merupakan blok ekslporasi. Meski hanya satu sumur yang dieksplor, nilai investasi untuk pengeboran mencapai 40 juta dolar AS. "Pengeboran akan dikembangkan, kalau prospek bagus bisa ke sumur lain," jelasnya.
Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Gde Pradnyana mengatakan soal akuisisi PI merupakan urusan bisnis kedua perseroan. Sehingga lembaga tersebut dan pemerintah memang tidak dilibatkan.
"Tapi nanti kita hanya akan terima laporan," ujarnya. Menurutnya dalam pengambilan keputusan tak ada tekanan maupun campur tangan dari SKK Migas dan pemerintah.
Sebelumnya, Southwest Bird's Head berada di Cekungan Salawati seluas 7.176 kilometer. Penandatanganan kontrak kerja sama (production sharing contract/PSC) dilakukan antara Total dan Indonesia Agustus 2011. Akuisisi ini sejalan dengan target dan strategi di wilayah-wilayah frontier. Pengeboran sumur eksplorasi pertama direncanakan April 2013.
Sebelumnya, Total beroperasi di Indonesia sejak 1968 dengan proyek utama pada blok lepas pantai Mahakan, di Kalimantan Timur. Meliputi lapangan gas Peciko, Tunu dan South Mahakam. Total juga mengelola gas Sisi-Nubi. Total memiliki 50 persen saham di Mahakam dan 47,9 persen saham di Sisi-Nubi.
Total nerupakan produsen dan operator blok gas terbesar di Indonesia. Total memasok 80 persen kebutuhan kilang LNG Bontang. Produksi Total di Indonesia di 2012 mencapai 132 ribu barel setara minyak per hari (boepd).