REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperkukuh pelayanan perbankannya di kawasan barat Jepang dengan mengaktifkan kantor pemasaran di Osaka, Jepang.
Kantor cabang BNI di Osaka menjadi yang kedua di Negeri Matahari Terbit. Sebelumnya, BNI mengoperasikan kantor cabang di Tokyo sejak 1 Desember 1959.
Dengan dibukanya kantor pemasaran di Osaka ini, bank-bank regional Jepang (JRB) yang berlokasi di bagian barat negara sakura akan semakin mudah mendapatkan pelayanan dari BNI dalam berbagai bentuk.
Pelayanan yang diberikan BNI di Jepang selama ini tersebar dalam berbagai fungsi, mulai dari pelayanan jasa perbankan kepada nasabah JRB yang ingin berbisnis di Indonesia, antara lain cash management dan pembiayaan usaha, hingga pemberian informasi menyeluruh tentang potensi investasi di Indonesia. Seluruhnya dikoordinasikan melalui Japan Desk di BNI.
Peresmian operasional Kantor Pemasaran BNI di Osaka dilaksanakan Direktur Utama BNI, Gatot M Suwondo di Nakanoshima Festival Tower 17th Floor, Nakanoshima, Kitaku, Osaka, Jepang, Rabu (20/2).
Menurut Gatot, dengan dua kantor cabang di Jepang, BNI meyakini arus informasi tentang kondisi Indonesia akan mudah didapatkan calon investor asal Jepang. Sehingga, para pengusaha dari Negara Matahari Terbit tersebut semakin terdorong untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
“Kantor BNI di Osaka ditugaskan menjadi perpanjangan tangan Kantor Cabang BNI di Tokyo. BNI Osaka siap mempromosikan produk dan jasa BNI serta mendukung investasi perusahaan Jepang ke Indonesia,” ujar Gatot dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/2).
Kantor Pemasaran BNI di Osaka juga ditujukan untuk mangakomodasi keperluan perusahaan di Jepang bagian Barat yang mempunyai hubungan bisnis dengan Indonesia. Ini penting karena kawasan barat Jepang tergolong pusat industri terkemuka. Beberapa perusahaan besar yang memiliki bisnis di Indonesia, seperti Panasonic dan Toyota berada pada cakupan pelayanan kantor BNI di Osaka.
Dengan banyaknya perusahaan Jepang yang berinvestasi di Indonesia dan semakin dekatnya pelayanan BNI di Jepang, diharapkan akan memperluas 'customer base' dan jaringan perbankan BNI.
Jaringan BNI di Jepang sudah mencapai 46 JRB yang sudah diikat dalam nota kesepahaman kerja sama, disamping kerjasama yang telah dilakukan dengan JBIC (Japan Bank for International Cooperation).
Saat ini perusahaan Jepang yang ada di Indonesia berjumlah sekitar 1.200 perusahaan dengan potensi dana sebesar 48,8 miliar dolar AS. Jumlah tersebut sangat potensial untuk dapat digarap BNI melalui penyediaan layanan perbankan. Hal ini juga akan membantu pemerintah, baik KBRI maupun Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang terus menggalakkan investasi asing ke Indonesia.