REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT -- Oman dinilai menjadi negara yang digemari untuk berinvestasi sukuk. Adanya potensi ini membuat Thomson Reuters ingin mengadakan forum investasi syariah yang bekerja sama dengan Otoritas Pasar Modal Kesultanan Oman (CMA) pada 24 Februari 2013 mendatang.
Forum tersebut akan mengulas apa yang perlu dilakukan Oman untuk masuk ke pasar global. Para bankir dan ulama akan membahas peluang mendirikan operasi pasar keuangan syariah di Oman, bagaimana cara memanfaatkan kepentingan pasar keuangan syariah global serta cara mengeksplorasi prospek perkembangan perbankan syariah.
"Oman menyadiri dirinya dalam posisi bagus untuk menarik investasi syariah dari kekayaan negara-negara Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC)," ujar Managing Director Thomson Reuters di Timur Tengah dan Afrika Utara, Russell Haworth, seperti dikutip dari Zawya, Rabu (20/2).
Timur Tengah, kata Haworth, selalu melihat ke Oman untuk investasi. Adanya pengumuman pembangunan aktivitas pendanaan syariah dengan Yang Mulia Sultan Qaboos bin Said Al Said, membuat banyak investor di luar Oman tertarik berinvestasi.
Sekretaris Jenderal Institut Penelitian dan Pelatihan Syariah (IRTI), Azmi Omar mengatakan forum yang diselenggarakan nantinya dapat menyatukan semua pelaku untuk mengangkat isu utama dalam pasar keuangan syariah Oman. "Setelah itu kami akan mengambil tindakan lebih lanjut," katanya.