Senin 18 Feb 2013 11:04 WIB

Pembersih Udara Sharp dan Panasonic Laris Manis di Cina

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Polusi udara di Cina telah mencapai puncaknya.
Foto: BBC
Polusi udara di Cina telah mencapai puncaknya.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Penjualan produk pembersih udara perusahaan elektronik asal Jepang Sharp Corp dan Panasonic Corp di Cina meningkat hingga dua kali lipat. Juru bicara perusahaan Sharp di Tokyo Miyuki Nakayama mengatakan, Sharp menjual produknya, terutama di Shanghai, Cina sebanyak tiga kali lipat daripada tahun sebelumnya.

‘’Penjualan pembersih udara Sharp di Cina naik dua kali lipat daripada tahun lalu karena orang menjadi lebih sadar tentang lingkungan,’’ ujar Nakayama seperti dikutip dari laman Bloomberg.com, Senin (18/2). Dia menambahkan, pembersih udara menyumbang sekira 30 persen dari kategori peralatan rumah tangga listrik di Cina.

Juru bicara Panasonic Chieko Gyobu mengatakan, Panasonic memproduksi pembersih udara untuk pasar Cina pada bulan Januari 2013 sebanyak 50 persen di atas tingkat produksi rata-rata bulanan. ’’Lonjakan permintaan dapat membantu Panasonic dan Sharp. Perusahaan-perusahaan Jepang memiliki teknologi yang baik, ‘’ kata analis di Iwai Cosmo Holdings Inc di Tokyo, Jepang Mitsuo Shimizu.

Kualitas udara di Beijing memburuk dan melebihi standar batas aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Saat dilakukan pengukuran resmi pada 12 Januari 2013 lalu, partikel udara yang menimbulkan risiko kesehatan terbesar, naik setinggi 993 mikrogram per meterkubik. Padahal, pedoman batas aman WHO tidak lebih dari 25 mikrogram per meterkubik.

Tidak hanya itu, kendaraan roda empat di Cina bertambah 15,1 juta unit sejak tahun lalu. Polusi berasal dari asap pembangkit listrik tenaga batu bara, emisi pabrik, asap mobil, dan debu dari seluruh kota. Polusi itu membuat Bank Dunia menempatkan Cina di peringkat 16 dari 20 kota paling tercemar di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement