REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Gas (Pertagas) meminta alokasi gas Blok Madura Strait, Jatim, yang dikelola Husky Energy sebesar 50-70 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Dirut Pertagas Gunung Sardjono di Jakarta, Jumat (15/2) mengatakan, gas Husky akan dimanfaatkan pipa gas transmisi Gresik-Semarang.
"Kami berharap, kepastian pasokan gas Husky sudah diperoleh pada Maret 2013," ucap Gunung. Menurut dia, sesuai target yang ditetapkan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), proyek pipa Gresik-Semarang selesai akhir 2014.
Husky berencana memproduksikan gas dari Lapangan MDA dan MBH, Blok Madura Strait sebesar 120 MMSCFD pada 2016. Sebanyak 70 MMSCFD di antaranya akan dipasok ke PLTG Pesanggaran, Bali. "Sisanya, kami minta untuk dialirkan ke pipa Gresik-Semarang," ujarnya.
Gunung juga mengatakan, Pertagas sudah mengganggarkan dana investasi pipa Gresik-Semarang pada 2013 sebesar Rp 293 miliar. "Dengan dana itu, maka progres pembangunan pipa tahun ini akan sesuai target yakni 20 persen," katanya.
Selain Husky, pipa Gresik-Semarang akan memperoleh pasokan dari Lapangan Terang Sirasun Batur yang dikelola PT Energi Mega Persada Tbk sebesar 50 MMSCFD. Pasokan direncanakan pula dari Lapangan Jambaran dan Tiung Biru yang dikelola PT Pertamina EP Cepu.
Menurut Gunung, pihaknya akan mencari sebanyak-banyaknya sumber pasokan gas. "Kalau hanya satu sumber dan satu pembeli, maka tidak akan berkelanjutan," tuturnya.
Kapasitas penuh pipa Gresik-Semarang berdiameter 24 inchi atau 60 cm adalah 350 MMSCFD. Proyek pipa Gresik-Semarang diperkirakan menelan investasi sekitar 360 juta dolar AS. Pipa sepanjang 271 km tersebut direncanakan memakai lahan jalur kereta api.