Selasa 12 Feb 2013 21:53 WIB

Pengusaha Asing Mengeluh, Regulasi Hambat Investasi di Indonesia

Rep: Maspril Aries/ Red: Heri Ruslan
Investasi (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Widodo S. Jusuf
Investasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Pengusaha dari Amerika Serikat menilai regulasi yang terkait dengan investasi di Indonesia masih membuat mereka menghadapi kesulitan.

Joel A Kopp, Energy and Natural Resources Officer, Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS)  di Indonesia mengungkapkan kepada wartawan di Palembang, investor dari Amerika Serikat masih  menilai peraturan–peraturan yang dibuat Pemerintah Republik Indonesia sering menjadi kendala investasi yang akan tanam di sini.

“Ada beberapa peraturan, terutama untuk sektor energi dan suberdaya alam yang sempat membuat bingung investor dari Amerika Serikat,” kata Joel A Kopp usai melakukan kunjungan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Sumatera Selatan (Sumsel) yang dibiayai melalui program CSR perusahaan migas Conocophillips, Selasa (12/2).

Joel A Kopp memberi contoh, saat pemerintah Indonesia menghapus BP Migas dan kemudian menjadikannya sebagai SKK Migas cukup membingungkan investor. 

“Juga ada beberapa aturan lainnya seperti regulasi divestasi untuk sektor tambang,” katanya. Staf Kedutaan Besar Amerika Serikat itu mengatakan, meski demikian Indonesia masih menjadi  negara tujuan utama investor AS untuk menanamkan modal mereka.

“Tahun ini sudah ada beberapa kesepakatan investasi yang akan dilakukan AS,” tambah Joel A Kopp namun tidak bersedia menyebutkan nama perusahaan yang akan investasi di Indonsia.

“Pengusaha kami ingin menjalin investasi dalam jangka panjang di sini. Ada beberapa sektor ekonomi yang sedang dibidik oleh investor AS, tidak hanya sektor energi dan SDA.

Selain investasi, Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, menurut Joel, selalu mendorong perusahaan-perusahaan dari negeri Paman Sam yang sudah beroperasi di Indonesia untuk terus menggiatkan program tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR.

“CSR ini penting untuk memberi benefit bagi masyarakat sekitar perusahaan beroperasi. Perusahaan- perusahaan AS selalu memberi CSR yang bersifat mendidik dan melatih keterampilan masyarakat sehingga bisa meningkatkan perekonomian dan menciptakan wirausahawan,” ujarnya.

Saat kunjungan ke BLKI Sumsel Joel A Kopp melihat langsung pelatihan di bidang perbengkelan kendaraan bermotor dan tata hias kecantikan yang dibiayi dari program CSR perusahaan migas Conocophilips yang wilayah operasinya ada di Sumsel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement