REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengimpor minyak mentah hingga 98,21 juta barel selama 2012. Impor dilakukan untuk mencukupi permintaan BBM yang melonjak tajam di tahun lalu yang tak bisa dipenuhi produksi dalam negeri.
Hal ini ditegaskan Direktur Pengolahan Pertamina Chrisna Damayanto, Selasa (12/2). "Volume mencapai 33 persen dari total pasokan yang diolah kilang sebesar 298,79 juta barel," jelasnya.
Namun ditekankannya, 67 persen minyak mentah lainnya, berasal dari domestik. Menurutnya sebanyak 200,58 juta barel minyak yang diolah dikilang untuk dijadikan BBM berasal dari produksi dalam negeri.
Dari data Pertamina, BUMN itu telah memproduksi BBM sebanyak 219,39 juta barel. Solar diproduksi paling banyak hingga 121,85 juta barel, disusul premium (67,68 juta barel), avtur (19,05 juta barel), dan minyak tanah (10,81 juta barel).
Volume produksi BBM meningkat tiga persen dibandingkan 2011 sebesar 212,13 juta barel. Produk BBM 2011 terdiri atas solar 116,24 juta barel, premium 64,46 juta barel, avtur 17,06 juta barel, dan minyak tanah 14,36 juta barel.