Senin 11 Feb 2013 16:16 WIB

Obligasi OCBC NISP Oversubscribed Rp 1 Triliun

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
OCBC NISP
OCBC NISP

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --   PT Bank OCBC NISP Tbk mengumumkan hasil dari penawaran awal (book building) obligasi berkelanjutan tahap I Tahun 2013. Obligasi yang ditawarkan kepada masyarakat dengan jumlah pokok Rp 3 triliun ini mengalami kelebihan jumlah permintaan atau oversubscribed sebanyak Rp 1 triliun.

"Dengan demikian, obligasi ini resmi mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada  11 Februari 2013," kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, dalam rilis tertulisnya kepada ROL, Senin (11/2). Masa penawaran awal obligasi yang dimulai sejak 15 Januari hingga 29 Januari 2013.

Obligasi ini, kata Parwati, menerima sambutan sangat positif dari para investor maupun nasabah. Penerbitan obligasi ini merupakan bagian pertama dari penawaran umum berkelanjutan Bank OCBC NISP dengan target dana sebesar enam triliun rupiah yang akan diterbitkan dalam kurun waktu hingga dua tahun.

Obligasi diterbitkan dalam tiga seri, yaitu seri A untuk jangka waktu (tenor) 370 hari sebesar Rp 973 miliar dengan bunga 6,40 persen. Seri B untuk jangka waktu dua tahun sebesar Rp 529 miliar dengan bunga 6,90 persen. Seri C untuk jangka waktu tiga tahun sebesar Rp 1,498 triliun dengan bunga 7,40 persen.

Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan. Di tengah kondisi pasar dan ketatnya persaingan saat ini, permintaan yang kuat dari para investor yang bahkan mengalami oversubscribed satu triliun rupiah menunjukkan kepercayaan yang tinggi kepada Bank OCBC NISP.

Pengakuan positif ini juga dibuktikan oleh rating yang berhasil diraih Bank OCBC NISP dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yaitu idAAA dan peringkat idAAA(idn) dari Fitch Rating untuk instrumen obligasi tersebut. Hal ini mencerminkan kemampuan dalam memenuhi komitmen keuangan jangka panjang pada surat utang, disamping tentunya komitmen untuk menjaga kepercayaan yang diberikan.

”Dana yang diperoleh dari penawaran umum obligasi berkelanjutan I tahap I Tahun 2013 ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan digunakan perseroan untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk penyaluran kredit,” kata Parwati.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement