REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat ada 2.000 UMKM yang semula hanya dapat pembiayaan program kemitraan, telah layak memperoleh fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kenaikan kelas mitra usaha BNI tersebut menandakan adanya peningkatan kapasitas produksi serta status kelayakan kredit yang membaik.
Direktur Business Banking BNI Krishna Suparto mengatakan BNI memiliki fasilitas yang dapat mengakomodasi pertumbuhan usaha kecil dan mikro seperti KUR. Kredit tersebut diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) yang memiliki potensi, namun belum memenuhi syarat diberi kredit bank (bankable).
"Peran serta BNI dalam KUR telah menyalurkan Rp 1,1 triliun untuk meningkatkan bisnis UMKM menjadi lebih berkembang dan majuanal ujarnya dalam keterangan tertulis, Ahad (10/2).
Sebelum dinyatakan layak sebagai penerima KUR, BNI terus membina mitra-mitra usaha tersebut dengan memberikan pinjaman lunak dari program Kemitraan untuk UMK. Dengan adanya program ini, BNI telah membantu para wirausahawan muda untuk dapat berkontribusi lebih maksimal.
“Tercatat lebih dari 2.000 debitur Program Kemitraan telah bermigrasi menjadi entrepreneur yang berkembang dengan fasilitas kredit yang lebih baik,” ujar Krishna.
Sementara itu, BNI menjadi sponsor utama untuk Pesta Wirausaha 2013 yang digelar di Jalan Expo Kemayoran, Jakarta pada tanggal 8 - 10 Februari 2013. BNI menawarkan beragam produk tabungan dan kredit usaha kepada wirausahawan untuk mendukung pengembangan bisnisnya.
Beragam program penawaran yang diberlakukan sepanjang Pesta Wirausaha 2013 antara lain adalah BNI Kredit Usaha Rakyat (KUR). BNI KUR merupakan Kredit Program Pemerintah untuk pembiayaan usaha produktif segmen mikro, kecil, menengah, dan koperasi yang berpotensi namun belum bankable untuk modal kerja dan atau kredit investasi dengan pinjaman sampai dengan Rp 500 juta.