Jumat 08 Feb 2013 19:50 WIB

Pemerintah Akan Batasi Ekspor Batu Bara

Tambang batu bara
Foto: Antara
Tambang batu bara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo mengatakan, pemerintah akan membatasi volume ekspor batubara yang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir ini, sebagai upaya konservasi energi tak terbarukan tersebut.

"Kami akan batasi ekspor, sehingga cadangan batubara yang masih banyak ini, bisa dimanfaatkan lebih lama untuk generasi mendatang," katanya di Jakarta, Jumat (8/2). Namun, Susilo Siswoutomo belum bisa memberikan waktu pelaksanaan pembatasannya. "Kalau bisa, secepatnya," ujarnya.

Menurut dia, negara lain sengaja tidak memproduksikan batubaranya dan lebih memilih mengimpornya dari luar dengan pertimbangan konservasi. "Indonesia juga akan lebih melihat sisi konservasinya," ujarnya.

Ia mengatakan, kalau tanpa pembatasan, maka bisa saja batubara habis diproduksikan dalam waktu 15 tahun ke depan. "Tidak ada 'suistanable' energi. Energi harus dihemat sehingga dalam 20 atau 40? tahun mendatang tetap ada," ujarnya.

Menurut Siswo, pemerintah juga akan lebih mencatat produksi batubara terutama penambang skala kecil. Selama ini, lanjutnya, pencatatan produksi belum terlalu tepat. "Kami tidak tahu persis berapa produksi batubara. Apa benar 350 juta ton, lalu berapa banyak yang diekspor," katanya.

Siswo juga mengatakan, pencatatan akan dilakukan berdasarkan wilayah. "Jadi, Gubenur Kaltim akan mencatat produksi di wilayahnya, sehingga produksi bisa dikendalikan dan tidak digenjot terus menerus," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement