Jumat 08 Feb 2013 16:28 WIB

Laba PNM Tumbuh 20 Persen

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
UMKM, ilustrasi
Foto: Antara
UMKM, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat pertumbuhan laba sebesar 20 persen. Laba perseroan di akhir 2012 diperkirakan mencapai Rp 37,2 miliar.

Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan penyaluran pembiayaan sebesar 34 persen. Sepanjang 2012 perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 2,3 triliun.

Direktur Bisnis PNM Tri Susilo mengungkapkan tahun ini penyaluran ditargetkan sebesar Rp 3,1 triliun. Seluruhnya berasal dari unit layanan modal mikro. "Rata-rata pembiayaan disalurkan sebesar Rp 47 juta per nasabah," ujar Tri kepada wartawan di Jakarta, Jumat (8/2).

Perseroan terus berupaya untuk menurunkan rata-rata pembiayaan. Saat pertama kali unit layanan mikro diluncurkan pada 2008, rata-rata pembiayaan mencapai Rp 78 juta per nasabah. Penurunan rata-rata pembiayaan ini bertujuan untuk menjangkau lebih banyak nasabah yang betul-betul tidak bisa ditangani oleh perbankan.

Hingga saat ini perseroan sudah memiliki 126 ribu nasabah yang terlayani. Debitur yang aktif sebanyak 62 ribu dengan rata-rata nasabah aktif bulanan sebanyak 50 ribu nasabah. Tahun ini perseroan menargetkan penambahan nasabah bulanan sebesar empat ribu nasabah.

Hal ini dilakukan dengan menurunkan nilai pinjaman minimal. Pinjaman perseroan diturunkan menjadi Rp 500 ribu dari minimum pinjaman awal Rp 1 juta. Berdasarkan statistik, kata Tri, debitur yang melakukan peminjaman di bawah Rp 50 juta mencapai 50 persen. Kebanyakan melakukan pinjaman dengan nilai lebih rendah dan pengembalian yang dilakukan secara harian.

Untuk meningkatkan peminjaman perseroan juga berencana akan menambah outlet unit mikro. Rencananya tahun ini PNM akan membangun 100 unit mikro lagi. Dengan begitu total unit mikro yang didirikan perseroan mencapai 677 unit.

Unit mikro ini akan difokuskan di wilayah luar Jawa. Perseroan berencana mengembangkan layanan mikro di Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Perseroan juga menyatakan niatnya untuk mengembangkan unit mikro di wilayah paling timur Indonesia, Papua. Namun hal tersebut masih harus dikaji terkait kesiapan perusahaan. "Kami masih mengukur kemampuan perusahaan untuk membuka outlet di Papua," kata Tri.

Direktur Utama PNM Parman Nataatmaja mengungkapkan tahun ini perseroan akan terus mengembangkan unit mikro meskipun persaingan dengan lembaga keuangan lain semakin ketat. Meskipun perbankan sudah masuk ke sektor mikro dan masih terus berjuang melawan tengkulak, PNM meyakini pangsa pasar mikro masih sangat besar. Hal yang terus diperbaiki perseroan adalah marketing dan layanan kepada nasabah. "Dan tentu saja pengembangan inovasi," kata Parman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement