REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menularkan semangat masyarakat Jepang kepada pelaku usaha kecil dan menengah. Semangat membentuk konsep dan desain hingga menjadi produk jadi ini disebut nilai-nilai Monozukuri.
Pelaku bisnis Indonesia diharapkan dapat memahami semangat unik dari masyarakat Jepang dalam membangun komitmen dan menciptakan produk.
Alih pengetahuan Monozukuri tersebut disampaikan oleh Ihee Hosotsuji dari Eirakuya Jepang, di Jakarta. Direktur Keuangan BNI Yap Tjay Soen mengatakan pengetahuan nilai-nilai Monozukuri ini diharapkan dapat membangun semangat entrepreneurship para pelaku bisnis, termasuk mitra BNI yang berkembang melalui dukungan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
Salah satu nilai Monozukuri yang dapat diadopsi pelaku usaha bisnis Indonesia adalah sustainabilitas dalam menghasilkan produk lokal bertaraf global. "Kami harap Monozukuri dapat memberikan pengetahuan mengenai konsep sebuah produk dapat memberikan nilai tambah bagi produk tersebut," ujar Yap, dalam siaran pers yang diterima ROL, Kamis (7/1).
Jepang merupakan mitra perdagangan yang penting bagi Indonesia. Mengingat besarnya kerjasama ekonomi kedua negara, hingga akhir 2012, BNI sudah bekerjasama dengan 46 bank regional Jepang (Japan Regional Bank/ JRB).
Kerjasama itu merupakan tindak lanjut dari kerjasama antara BNI dengan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) yang telah ditandatangani sebelumnya oleh Direktur Utama BNI Gatot M. Suwondo dan Gubernur JBIC Mr. Hiroshi Okuda di Tokyo pada 28 Juli 2011.
Dengan kerja sama itu, BNI tidak hanya menyediakan jasa layanan perbankan bagi investor Jepang yang menanamkan modalnya di Indonesia. BNI juga membantu menyediakan informasi mengenai iklim investasi di Indonesia, mulai dari potensi ekonomi makro, peraturan investasi, hingga masalah ketenaga kerjaan bagi investor, terutama yang menjadi nasabah JRB.