REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana menegaskan pemerintah akan tetap berupaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6,8 persen sebagaimana amanat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013.
"Karena posisi kita sebagai pemerintah, tentu kita ingin mempertahankan target 6,8 persen," tuturnya kepada wartawan.
Meskipun demikian, Armida mengaku realistis dalam mengupayakan pencapaian itu. Sehingga, Bappenas menetapkan batas bawah pertumbuhan ekonomi di titik 6,3 persen dan titik atas 6,8 persen. Akan tetapi, Armida menyebut ada down side risk yang dapat menyeret pertumbuhan ekonomi. "Arahnya ke 6,6 persen," kata dia.
Dari sisi sektor, Armida menyebut industri pengolahan masih akan menjadi penyumbang terbesar dalam pertumbuhan ekonomi. Sebagai gambaran, pada 2012 industri pengolahan berkontribusi 23,94 persen. Untuk 2013, industri pengolahan ditargetkan tumbuh 6,5 persen.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 mencapai 6,23 persen. Pencapaian tersebut lebih rendah dibandingkan target dalam APBNP 2012 yang menetapkan pertumbuhan ekonomi berada di titik 6,5 persen.