Selasa 05 Feb 2013 13:38 WIB

Dua Anak Usaha Pelindo II Segera IPO

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja menaikkan sapi bakalan yang diimpor dari Australia ke atas truk di kawasan Pelabuhan PT. Pelindo II, Tanjung Priok.  (ilustrasi)
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Pekerja menaikkan sapi bakalan yang diimpor dari Australia ke atas truk di kawasan Pelabuhan PT. Pelindo II, Tanjung Priok. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Coperation (IPC) berencana melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) dua anak usahanya. Presiden Direktur IPC Richard Joost Lino menegaskan dalam dua tahun ke depan IPO dilakukan pada PT Multi Terminal Indonesia(MTI)  dan PT Pengembang Pelabuhan.

"MTI tahun depan," katanya menjawab ROL, Selasa (5/2). IPO dilakukan di semester kedua 2014.

Menurutnya, dibanding anak usaha lain, MTI  paling siap. Lagipula, MTI segera ditunjuk sebagai induk usaha 12 pelabuhan di daerah.

Sementara IPO PT Pengembang Pelabuhan, menurut Lino, direncanakan di 2015. Pasalnya perusahaan ini baru resmi berdiri sesaat setelah pembangunan Terminal Kalibaru atau New Tanjung Priok kelar 2014 mendatang. "Pelabuhannya  sendiri jadi akhir 2014, jadi listed-nya 2015 awal," tegasnya.

Untuk pengelola terminal sekelas internasional, ungkap Lino, PT Pengembangan Pelabuhan bakal mengelola aset sangat besar hingga 4,5 miliar dolar AS. Ia pun optimistis IPO bakal mulus.

Meski masih mengkaji berapa saham yang dilepas, Lino menuturkan saham infrastruktur diminati pasar. Namun terkait IPO IPC sendiri, dirinya mengaku tak akan melakukan itu. "Hanya anak usaha yang akan di IPO," ujarnya.

 

Di 2012, IPC mencatat perolehan pendapatan sebesar Rp 5,632 triliun atau naik sebesar 27 persen dibandingkan 2011. Dari total pendapatan tersebut, IPC mencatat penerimaan laba Rp 1,790 triliun, naik sebesar 21 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kenaikan juga terlihat dari arus peti kemas yang melewati pelabuhan-pelabuhan yang dikelola IPC. Sepanjang 2012, arus peti kemas sebanyak 6.445.791 TEUs. Terjadi kenaikan sebesar sembilan persen dibandingkan 2011 sebanyak 5.918.797 TEUs.

Penyumbang terbesar trafik peti kemas ini adalah Pelabuhan Tanjung Priok yang melayani 5.830.589 TEUs atau sebanyak 98 persen dari total arus peti kemas seluruh pelabuhan yang dikelola IPC. Di luar peti kemas, kenaikan trafik arus barang juga terjadi di dermaga curah maupun konvensional, seperti pada general cargo yang mengalami kenaikan sebesar 8,4 persen dari 19 juta ton menjadi 21 juta ton.

Sedangkan curah cair mengalami kenaikan 4,8 persen. Sementara curah kering naik sebesar 9,7 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement