REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurs mata uang rupiah pada awal pekan sore bergerak menguat ke posisi Rp 9.675 per dolar AS menyusul dana asing yang masuk ke pasar keuangan domestik.
Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat sebesar 70 poin menjadi Rp 9.675 dibanding sebelumnya di posisi Rp 9.745 per dolar AS.
"Dana asing yang masih masuk ke dalam negeri salah satunya ke pasar saham mendorong nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS," ujar pengamat pasar Milenium Danatama Sekuritas Abidin di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan, sentimen positif juga datang dari pasar keuangan global menyusul membaiknya prospek ekonomi kawasan Euro seperti beberapa tanda pemulihan sektor perbankan Eropa, sehingga menambah harapan akan penyelesaian krisis di kawasan itu.
Ia memperkirakan, Bank Indonesia (BI) juga masih menjaga fluktuasi nilai tukar rupiah agar tetap stabil terhadap dolar AS.
Analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, nilai tukar rupiah juga mendapat sentimen positif dari data manufaktur Cina yang memperlihatkan ekspansi.
Di sisi lain, lanjut dia, meski data inflasi sebesar 1,03 persen atau di atas perkiraan namun, pelaku pasar kemungkinan mencoba untuk realistis dan tidak terlalu merespons negatif karena secara historis inflasi Januari cenderung meningkat.
"Kondisi riil di lapangan mendukung terjadinya kenaikan inflasi sehingga ketika dirilis inflasi Januari meningkat, pelaku pasar sudah mengantisipasinya," kata dia.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Senin (4/2) tercatat mata uang rupiah bergerak menguat nilainya menjadi Rp 9.673 dibanding posisi sebelumnya Rp 9.700 per dolar AS.