REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi bulan Januari 2013 sebesar 1,03 persen. Kepala BPS Suryamin mengatakan inflasi disebabkan kenaikan harga komoditas. Kenaikan harga komoditas itu terutama disebabkan oleh musim hujan.
Kenaikan harga dialami oleh daging ayam ras, ikan segar, cabe merah, telur ayam ras, bawang merah, dan bawang putih. Kenaikan harga daging ayam ras menyumbangkan inflasi sebesar 0,14 persen. Dibandingkan Desember, harga daging ayam ras naik 9,5 persen. Harga daging ayam naik di 62 kota. Kenaikan tertinggi terjadi di Singkawang hingga 28 persen.
"Di bulan Januari ada hari besar. Ada pengalihan dari daging ayam. Daging ayam menjadi naik," ujar Suryamin, saat jumpa pers, Jumat (1/2).
Musim yang sedang tidak bersahabat juga bernampak pada kenaikan harga ikan segar. Harga ikan naik 3,69 persen karena kurang pasokan. Kenaikan harga ini andil 0,12 persen terhadap inflasi.
Harga cabe merah naik 33,43 persen. Kenaikan harga cabe merah andil 0,11 terhadap inflasi. Harga cabe naik di 59 kota. Kenaikan tertinggi terjadi di Mataram hingga 98 persen. Umumnya, harga cabe naik 15-75 persen. "Ini karena musim. Kebanyakan air bisa menyebabkan gagal panen, pasokan sentra produksi kurang," ujarnya.
Berikutnya, terlur ayam ras menyumbangkan 0,07 persen terhadap inflasi. Kenaikan harga telur dipengaruhi oleh naiknya harga pakan. Kenaikan harga terjadi di 62 kota. Kenaikan tertinggi terjadi di Banda Aceh hingga 20 persen.
Bawang merah naik rata-rata 15,66 persen dibandingkan Desember. Kenaikan terjadi di seluruh kota. Kenaikan tertinggi terjadi di Bima sebesar 58 persen. Harga bawang merah di Mataram naik 53 persen.
Kenaikan harga beras menyumbangkan andil 0,06 persen terhadap inflasi. Perubahan harganya mencapai 0,96 persen. Kenaikan harga beras, kata Suryamin disebabkan oleh siklus tahunan.
Kenaikan harga beras terjadi di 57 kota. "Untuk peras, perlu perhatian dari pemerintah karena ini membawa pengaruh terhadap garis kemiskinan," ujar dia.
Musim penghujan menyebabkan kenaikan harga bawang putih. Rata-rata, harga bawang putih naik 11,41 persen. Kenaikan harga terjadi di 59 kota. Kenaikan tertinggi terjadi di Tegal sebesar 32 persen. Ikan yang diawetkan menyumbangkan 0,02 persen terhadap inflasi. Kenaikan harganya sebesar 2,52 persen. Kenaikan harga disebabkan karena musim hujan sehingga pasokan bahan baku menjadi berkurang.
Sayur-sayuran juga mengalami kenaikan harga. Harga bayam naik 5,91 persen karena curah hujan yang tinggi. Kenaikan harga bayam terjadi di 37 kota. Kenaikan harga bayam tertinggi terkadi di Bekasi sebesar 52 persen.
Harga kentang naik 8,87 persen di 59 kota. Kenaikan tertinggi terjadi di Palu mencapai 82 persen. Harga tomat sayur naik 13,3 persen karena pasokan yang kurang. Kenaikan terjadi di 42 kota. Kenaikan tertinggi terjadi di Mataram hingga 134 persen.
Harga cabe rawit naik 34,5 persen. Harga cabe naik di 58 kota. Kenaikan tertinggi terjadi di Mataram hingga 148 persen. Di Bekasi, harga cabe rawit naik 91 persen.
Kenaikan harga rokok dan sewa rumah juga mempengaruhi inflasi. Harga rokok naik mengikuti cukai rokok yang juga semakin tinggi. Harga sewa rumah naik karena meningkatnya biaya perawatan. Harga sewa naik di 20 kota. Upah tukang bukan mandor naik 6,58 persen. Kenaikan ini dipicu oleh naiknya UMP. Paling besar, kenaikan upah terjadi di Jakarta dan Bengkulu.
Dari sekian banyaknya harga komoditas yang naik, angkutan udara ternyata menyumbangkan deflasi. Harga angkutan udara turun karena permintaan jasa angkuran yang berkurang. Tarif angkutan udara turun di 26 kota.