REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Syariah Bukopin (BSB) menargetkan pertumbuhan sekitar 30 hingga 40 persen di 2013. Di 2012, pertumbuhan aset BSB cukup tinggi yakni 32,55 persen.
Direktur Utama BSB, Riyanto, mengatakan aset BSB naik menjadi Rp 3,619 triliun dari sebelumnya Rp 2,731 triliun di periode sama tahun sebelumnya. "Alhamdulillah pertumbuhan BSB di atas rata-rata pertumbuhan perbankan syariah," ujarnya di Gedung BSB Pusat, Salemba, Jakarta, Jumat (1/2).
Hingga akhir Desember 2012, Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat menjadi Rp 2,851 triliun dari Rp 2,292 triliun. Pembiayaan juga mengalami peningkatan sebesar 37,23 persen menjadi Rp 2,631 triliun. Hingga akhir 2012, laba BSB meningkat 74,18 persen menjadi Rp 26,309 miliar dibandingkan periode sama di tahun sebelumnya.
BSB saat ini didukung sepuluh kantor cabang, tujuh kantor cabang pembantu, empat kantor kas, 53 kantor layanan syariah dan menggunakan ATM jaringan Bank Bukopin serta ATM bersama. Layanan produk yang ditawarkan ke masyarakat beragam. Untuk produk pendanaan, ada Tabungan iB Siaga, Tabungan iB Rencana, Tabungan iB SiAga Bisnis, Tabungan iB Haji, iB Giro dan iB Deposito. Sedangkan di produk jasa (service), BSB menawarkan Kartu ATM SiAga, SMS Banking, Internet Banking, Phone Banking, Save Deposit Box, transfer, Kliring, Inkaso, RTGS, dan payment point.